Thursday, June 30, 2016

Not His Story: My First Step to A New Beginning of Life

Thursday, June 23, 2016 is my latest favorite day simply because on that day, I finally passed the thesis defense! I can't say another word but Alhamdulillah. 

Execution-day Squad!

Kalau diingat-ingat, upaya gue untuk bisa menyelesaikan skripsi secara resmi di mulai pada bulan Februari 2016. Di bulan itu gue mulai rutin ketemu dosen pembimbing, Mas Ezra M. Choesin, untuk menyusun research design yang nantinya akan jadi guidance gue saat turun lapangan yang sudah gue rencanakan akan terlaksana di bulan Maret. Semangat gue sampai pertengahan bulan Maret bisa dibilang masing menggebu-gebu, terutama karena berkesempatan untuk ketemu tiga sosok wanita muda inspiratif, Aditira, Renee, dan Annissa, dan berbagi cerita seputar pengalaman mereka sebagai sosok plus-size fashion enthusiasts yang memanfaatkan media sosial untuk mengekspresikan diri mereka plus untuk menyampaikan pesan-pesan positif buat para followersnya. Ketiga wanita tersebut selama ini hanya bisa gue jadikan inspirasi berdasarkan postingan di media sosial mereka aja. Tapi, berkat skripsi ini, gue bisa kenal mereka dan tahu lebih banyak tentang mereka sekaligus belajar banyak dari mereka. Akhir bulan Maret, semangat gue perlahan-lahan redup. Ketemu dosen pembimbing semakin males, dan progressnya kurang memuaskan. Kalau gue gak pernah merencanakan untuk bimbingan bareng salah satu teman seperbimbingan gue, Novytya, mungkin tanggal 23 Juni itu gak ada makna apapun saat ini. Sejak bimbingan skripsi bareng Novytya, gue jadi semakin semangat dan termotivasi melihat progress skripsinya dia. Akhir bulan April-Mei gue seperti kesetanan, hampir tiap minggu bimbingan dan Alhamdulillah selalu bikin dosen pembimbing gue 'ngutang' ngecek progress gue. Selama masa-masa itu, gue cuman bisa pasrah sambil minta izin ke nyokab dan bokap in case gue harus menambah satu semester lagi untuk menyelesaikan perkuliahan. Do'a kedua orang tua gue rasanya punya peran cukup besar dalam terlaksananya goal gue untuk lulus empat tahun setelah merasa pesimis dan pasrah. Akhirnya, tanggal 2 Juni, skripsi gue disetujui oleh dosen pembimbing gue dan tanggal 3 Juni, tepat saat jatuh tempo pengumpulan skripsi, gue bisa mengumpulkan usaha gue selama 3 bulan itu ke departemen untuk disidangkan. 

Meet my role models: Annissa Mawinda, Irene Tanudibroto, and Aditira H.

Meet, Aditira a.k.a. Tiraemon on insta!


Menanti keluarnya tanggal sidang juga cukup membuat gue deg-deg an, karena mayoritas anak-anak bimbingan Mas Ezra belum punya tanggal sidang setelah kurang lebih seminggu setelah deadline pengumpulan skripsi. Gue sendiri baru dapat tanggal sidang itu seminggu sebelumnya, dan semakin deg-degan sampai hari H. Sakit perut rasanya sudah gak terhitung lagi berapa kali terjadi. Ketakutan tidak bisa menjelaskan dengan baik sampai takut gak lulus selalu muncul setiap malam dan menyebabkan agak sulit tidur. Sehari sebelum sidang-pun, the butterflies on my stomach won't go away! 

Setelah kurang lebih satu minggu ikutan maraton sidang dari teman-teman seangkatan, hari sidang skripsi gue akhirnya datang dan seperti kebiasaan empat tahun terakhir, gue datang kepagian. Belum ada teman untuk berkeluh kesah membuat gue akhirnya memutuskan untuk duduk di depan gedung departemen sambil mendengarkan lagu-lagu favorite supaya gak deg-degan dan fokus dengan tujuan gue di hari itu: Mempresentasikan skripsi gue. Alhamdulillah, sidang skripsi berjalan lancar, gue bisa mempresentasikan hasil penelitian dengan cukup baik, dan tanggapan dari dewan sidang-pun membuat hati tenang. Dan yang paling penting, gue dinyatakan LULUS! Alhamdulillah.
Yay! Done!


Skripsi gue ini sendiri adalah hasil penelitian gue terhadap praktik bermedia, especially social media, yang dilakukan oleh para plus-size fashion enthusiasts. Praktik itu berkaitan dengan upaya mengekspresikan makna dan pengalaman hidup mereka. Yaa secara garis besar, di penelitian gue itu mau melihat bagaimana para plus-size women menggunakan media sosial untuk mempromosikan plus-size fashion dan ide-ide seputar self-love dan body positive kepada para followers mereka. Gue sangat menikmati mengerjakan penelitian ini karena pada dasarnya, di skripsi ini gue mengangkat dua hal yang gue sukai: media sosial dan plus-size fashion. 

Lewat pengerjaan skripsi ini, gue jadi belajar untuk semakin menghargai diri sendiri dan orang lain karena pada dasarnya kita gak tau pengalaman mereka yang menjadi landasan mereka untuk menjalani kehidupan. Begitu kita tau dari proses interpretasi cerita maupun berbagai bentuk ekspresi mereka, kita punya pemahaman sendiri dan lebih bisa mengapresiasi orang lain berdasarkan pengalamannya itu sendiri. Gue juga belajar banyak dalam proses penyelesaian skripsi ini dan hal-hal tersebut gak akan gue lupakan. 

Lulus sidang skripsi baru tahap pertama untuk memasuki fase hidup yang baru. Gelar S.Sos di belakang nama baru akan resmi gue miliki setelah menyelesaikan revisi dan di wisuda tentunya. So, masih panjang perjalanan dan perjuangan yang harus dilakukan untuk memasuki 'kehidupan baru'. Semoga saja makin banyak ilmu yang gue peroleh selama perjalanan itu. 


Gue mau berterima kasih pada banyak pihak, mulai dari kedua orang tua yang selalu support dan mendo'akan gue, lalu ada pacar yang juga memotivasi gue dan mendukung gue, sahabat-sahabat dari SMA maupun teman-teman di dunia perkuliahan yang banyak mengajari gue tentang hidup, dosen pembimbing dan penguji, dan yang gak kalah penting adalah para plus-size women (terutama Tira, Renee, dan Annissa yang bersedia jadi narasumber di skripsi gue) yang ada di mana pun. Berkat mereka, gue belajar banyak untuk menghargai diri sendiri dan juga belajar bahwa ukuran tubuh bukanlah penghalang to do something.

Penggembira di hari eksekusi <3
Ibu satu ini rela cuti untuk mengantarkan gue ke kampus demi sidang skripsi :*


As a plus-size women, you can express yourself through fashion (and social media) so anyone can be inspired by you.  You can't be defined by your size. And the last, remember to always love yourself and celebrate who you are! 

Finally, (getting closer to) Fikriana Kusuma Andini, S.Sos.

Monday, June 27, 2016

Announcement: HELLO YOUTUBE

Sebenarnya sudah sekitar satu bulan belakangan, gue memiliki keinginan untuk masuk dunia vlogging. Akun youtube sebenarnya sudah gue miliki sejak tahun 2012, tapi isinya hanya sebatas video-video untuk contest ataupun yaa sebatas untuk memberikan likes, comment, dan subscribe sejumlah youtuber yang gue suka. Baru hari ini, keinginan gue terwujud lewat merekam sejumlah video dan mengunggahnya ke Youtube.com. So far, sudah ada dua video yang isinya adalah rekomendasi online dan offline clothing store untuk para wanita bertubuh plus-size. Harapan ke depannya, gue bisa cukup konsisten dalam mengisi konten blog dan vlog seputar body positive issue ataupu seputar hal-hal yang ingin gue utarakan kepada para netizen lainnya. Yaaa kali-kali aja gitu, lewat blog dan vlog, masyarakat di Indonesia jadi paham seputar Plus-Size maupun body positive movement yang cukup hits di negeri Paman Sam.

Silahkan banget untuk subscribe ke channel youtube gue dan leave your comment on the vids. Gue akan sangat mengapresiasi bagi para viewers dan readers yang meninggalkan komentar untuk sharing ataupun sekedar say hi di blog dan channel gue. 




Ah sebelum lupa, beberapa waktu lalu lagi iseng-iseng berkunjung ke Instagram salah satu icon plus-size Indonesia, Ririe Bogar, dan rupanya ia terpilih jadi perwakilan dari Fuller Woman, semacam sebuah organisasi dan movement untuk wanita plus-size, di Asia...yep..ASIA! Congratulation for mbak Ririe Bogar dan gue sangat sangat tidak sabar untuk bisa berpartisipasi di Fuller Women Expo tahun 2017 mendatang, karena selama ini gue suka penasaran apa aja sih yang dilakukan dalam suatu expo yang dedicated for plus-size woman di negara-negara lain. Can't wait!

Friday, June 10, 2016

Not His Story: Thnks fr th Mmrs!

Class of 2012!

Squad Goals

Setelah empat tahun menjadi bagian dari Social Anthropology UI class of 2012, tonight is my very first time to join a breakfasting event with my dearest pals. For the last three years, i can't join the similar event for many reasons, mulai dari karena isu kampanye ricuh sampai karena alasan sederhana seperti 'have no money'. Tahun ini, secara sengaja gue datang ke acara buka puasa bersama mengingat adanya kemungkinan bahwa tahun ini adalah tahun terakhir gue sebagai mahasiswa, sebelum memasuki dunia kerja yang tentunya akan semakin sulit untuk menyempatkan waktu bertemu teman-teman seperjuangan. Alasan lainnya, sebagai bendahara angkatan, gue merasa sudah terlalu lama menyimpan uang iuran tiap minggu yang dipercayakan kepada gue dan acara buka puasa bersama ini jadi sarana yang tepat untuk menyudahi tugas gue itu. FYI, tahun-tahun sebelumnya, tidak banyak teman-teman seangkatan yang bisa hadir dalam acara buka puasa bersama (including me), dan bisa dibilang, malam ini sebagian besar bisa datang berpartisipasi, jadi gue rasa keputusan gue untuk ikutan acara ini adalah tepat. 

A sentimental night.

Frase itu sepertinya tepat untuk mendeskripsikan kebersamaan tiga puluh enam mahasiswa (out of 46) dan satu calon sarjana (yang hanya tinggal menunggu wisuda) malam tadi. Mungkin gue merasa 'tersentuh' karena ada satu sesi acara yang spesial. Sebenarnya sesi itu sangat sederhana, menuliskan kesan pesan pada secarik kertas yang dimiliki oleh masing-masing dari kami. Setiap sekian menit, kertas itu harus terus diputar dan dituliskan oleh siapapun yang memegang kertas tersebut, sampai akhirnya kertas tadi sampai ke tangan pemilik aslinya. Lewat kertas tersebut, gue jadi tahu kesan tentang gue yang melekat pada mereka semua. Ada sekitar tiga puluh lima kesan dan pesan yang gue peroleh, I don't think I want to write each of them here, but overall they wish me good luck for my thesis defense, and think that all of my notes for the last 7 semesters are helpful, Tidak semua pesan disertai dengan nama, tapi gue sangat berterima kasih atas do'a mereka untuk gue. 

Berkat mereka, gue bisa menjalani segala bentuk tantangan yang harus gue hadapi, salah satunya ketiga memasuki masa ospek jurusan, yang kalau throwback ke lima tahun yang lalu, menjadi salah satu sumber insecurity gue. Dari mereka, gue belajar begitu banyak hal berharga yang gue rasa gak akan gue peroleh di tempat lain.

#Throwback to 2012.
Part of Social Anthropology class of 2012 with our 'kiddos', S.A. class of 2015

Thank you so much, my dearest troops! Terima kasih untuk segala ilmu yang kalian ajarkan ke gue, terima kasih untuk berbagai canda tawa yang kalian torehkan dalam hidup gue, terima kasih atas semuanya! Gue selalu berdo'a untuk kesuksesan kalian semua, berharap kita semua diberikan yang terbaik oleh Tuhan dalam setiap langkah yang kita ambil. Good luck and see you on the top of the world!


Tuesday, June 7, 2016

Not His Story: I'm Feeling (No Longer) Twenty-Two


Taylor Swift's 22 is no longer suited me since I turned 23 yesterday, even-though in my soul, I don't feel like a 23 years old woman...yet. I am so grateful that Allah still allow me to live my life until this very second. I may not got a lot of gifts wrapped in colorful paper, but Allah already give me a lot of thing that more precious that anything even before my birthday, and I can't stop saying Alhamdulillah. 

This woman is 23 now!

Before June 6th 2016, Allah had given me a lot of things. For example; free one night stay at Artotel Thamrin from #UpxArtotelGiveaway (read my experience here), Free Rp100K voucher at Eat and Eat, Korean beauty stuffs from one of my favorite fashion bloggers, Annissa Mawinda from Anisacrament as giveaway prize, and got my lecture approval for thesis (so hopefully i can be graduated this semester, Aamiin) just four days before my birthday. 

Korean Beauty Products+Pouch from Anisacrament | Blishful Products and L.A. Girl Lip Liner are props of mine

Beside a lot of wishes from my family and friends (including one of my favorite plus-size fashion influencer, Aditira a.k.a. Tiraemon on insta!), I got a special birthday cake from my mom which is a Chris Evans cake! YES! There's Chris' face on my birthday cake. I swear to keep his face safe until...God knows when :p. My boyfriend also gave me some birthday presents that I choose, since he don't want to give me something that I don't really like (and need). So, this year, I choose a patch set and a pin set from Stradivarius as the birthday gift from him. Yay for another members of my pin and patch collection!!

Enamel Pins everywhere!!

Birthday Gifts from My Boyfriend

Yay!

Thanks, Starbucks Barista! Follow me on snapchat: fkrnand

One of my favorite gift is to celebrate my birthday this year on the very first day of Ramadhan, which is totally new to me (well, at least as far as I can remember). I feel so blessed because of it and can't stop thanking Allah S.W.T. for that precious gift i've ever had. 

I learnt a lot from life as 22 years old woman, and I do believe I will get even more this year. Twenty three, i guess, is the number of being more mature that yesterday and i believe, will be as amazing as twenty two. Bismillah.

Anyway, please forgive all the mistakes that i've made during my blogging time and have a great Holy Month! 

Wednesday, June 1, 2016

Fashion Addiction: Plus-Size Clothing Shop in Indonesia

Berkaca pada sejumlah komentar yang gue peroleh di 'Being Plus-Size Woman: in Indonesia', banyak yang memberikan saran kepada gue seputar toko-toko yang menjual pakaian untuk wanita bertubuh besar. Pada tulisan gue itu, memang gue mengungkapkan salah satu kesulitan menjadi wanita plus-size di Indonesia adalah memperoleh pakaian yang tidak hanya cukup di tubuh tapi juga tetap terlihat stylist. So, i guess it's kinda important to help fellow plus-size woman in Indonesia for that problem by give you some references where to shop. Because i do believe, plus-size woman can be fashionable! Oh ya, semua toko yang gue jadikan referensi di sini belum tentu semuanya sudah gue datangi dan berbelanja di sana ya.

(ps: kalau kamu terlalu malas untuk banya postingan ini, I made a video about it on my youtube channel, check it out!)


Gue akan membagi dua kategori dalam tulisan ini, yang pertama adalah offline shop a.k.a. toko-toko fisik yang bisa kita langsung datangi untuk mencari baju yang sesuai. Dan yang kedua adalah online shop.

OFFLINE SHOP

  1. XtoX Plus Size Clothing: Toko ini adalah salah satu andalan gue dan nyokab dalam mencari pakaian berukuran besar. Untuk atasan, gue pribadi merekomendasikan bagi mereka yang ingin berpenampilan formal ke kantor, kampus, atau ke pesta. Favorite gue setiap masuk ke toko ini adalah mencari bawahan, umumnya adalah celana berbahan stretch. Selain pakaian, toko ini juga menawarkan sejumlah aksesoris seperti sepatu, kalung, bros, dan sebagainya. Size-nya sampai 8X. Jika tertarik, kalian bisa main-main ke salah satu outletnya di Pondok Indah Mall, tepatnya di south skywalk. Untuk outlet lain, ada di Mall Taman Anggrek dan Mall Artha Gading. Oh ya, XtoX juga melayani pemesanan secara online. Informasi lebih lanjutnya, langsung aja ke website mereka ya: http://xtoxplus.com/ 
  2. My Size: Menurut gue, pakaian yang ditawarkan di My Size gak jauh berbeda dengan XtoX, at least according to my last visit years ago. Items yang kerap gue beli di store ini adalah kemeja dan celana legging. Oh ya, My Size sering mengadakan kegiatan pencarian model untuk brand mereka loh! Cocok banget nih buat yang ingin menantang diri sendiri untuk lebih percaya diri. My Size juga bisa dilihat koleksinya secara online lewat website mereka http://mysizestore.com/
  3. Warehouse: Toko ini adalah factory outlet, alias produk-produk yang dijual adalah hasil dari pabrik yang tidak masuk kualifikasi bagus untuk dijual di toko masing-masing. Di toko yang berlokasi di wilayah SCBD, Jakarta, ini menyimpan segudang koleksi Zara, H&M, dan berbagai brand ternama lainnya. Untuk harga? terjangkau! Mulai dari Rp 75.000,-. Biasanya, gue ke sini untuk mencari kemeja untuk kuliah dan celana formal yang sometimes terlalu mahal untuk dibeli di Mall.
  4. New Look: My favorite shop ever!!! Selain tersedia pakaian dan celana hingga size 24, koleksinya cocok buat wanita muda, just like me :p. Hanya di New Look, gue bisa menemukan high waist pants for my size (16-18)! Selain pakaian, New Look juga menjual berbagai aksesoris pelengkap, mulai dari sepatu, tas, perhiasan, hingga scraf. Secara harga, menurut gue relatif masuk akal untuk sebuah brand internasional yg menyediakan pakaian untuk tubuh besar.  
  5. H&M: Mungkin akan ada banyak  yang bingung kenapa toko ini masuk dalam referensi gue, mengingat H&M lebih identik dengan pakaian untuk wanita (dan pria) dengan tubuh ideal. Well, sebenarnya mereka juga punya sejumlah pakaian berukuran besar loh. Kuncinya adalah jangan pernah nyerah begitu aja. Mungkin size besar di H&M tidak sampai size 24, tetapi buat yang berukuran 10-20, masih ada sejumlah pakaian yang bisa digunakan kok :)
  6. Cotton On: Brand yang berasal dari Australia ini gue kenal sejak belanja sepatu di Singapore tahun 2012 silam. Pas tau kalau akhirnya mereka buka store di Jakarta, gue gak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk berbelanja di sini. Hal yang paling gue suka dari Cotton On adalah promo yang gak ada habisnya. Gue bisa mendapatkan dua items dengan harga satu items! Best buy gue adalah long t-shirt karena masuk dalam promo Buy1 Get 2, plus size-nya pas di tubuh gue. Size terbesar kalau gue gak salah adalah L, yang kalau ngikutin US Size chart bisa untuk size 16-18, like mine. 
Kalau melihat lima offline store pilihan gue, tiga diantaranya adalah toko pakaian yang dikenal hanya untuk mereka yang bertubuh 'normal' saja. Kunci utama ketika masuk ke toko-toko seperti H&M, New Look, atau Forever 21, adalah sabar mencari dan berani mencoba karena sebetulnya mereka punya ukuran besar, hanya saja seringkali terpencil. 

ONLINE SHOP


Belanja via online emang terasa lebih mudah, terutama buat para plus-size women yang gak tinggal di kota-kota besar. Gue pribadi terbilang cukup jarang belanja pakaian secara online karena selalu khawatir gak muat. Untuk mempermudah belanja pakaian online, gak ada salahnya kamu mempersiapkan alat pengukur pakaian di rumah dan pastikan buat bertanya ke penjual detail ukuran pakaiannya. Bisa jadi size XXL versi kamu itu adalah versi L-nya si online shop, so lebih baik pastikan kamu mendapatkan data tentang lingkar dada, paha, dsb. 

  1. Ella es Bonita: Sejujurnya, gue sama sekali belum pernah berbelanja di online shop satu ini, mungkin karena size paling kecil yang mereka tawarkan masih termasuk besar untuk tubuh gue. Punya feed yang rapi jadi salah satu alasan gue mengikuti akun ini. Setiap pakaian yang mereka jual, dilengkapi sama informasi yang men-detail, mulai dari kode produk, warna, bahan, dan ukuran. Range harga mulai dari angka 200 ribu-an. Salah satu produk mereka yang ada di wishlist gue adalah ARTAFFECT ETHNIC CULLOTES dengan harga Rp 248.000,-. Oh ya, kebanyakan produk dari online shop ini harus pre-order, jadi wajib banget follow akunnya supaya tau produk terbaru dan kapan bisa pre-order ya :) 
  2. @Saiznya: Sama seperti Ella es Bonita, gue belum pernah berbelanja langsung di online shop ini. Yang membedakan online shop ini dengan yang sebelumnya adalah mereka juga menyediakan pakaian dalam berbagai ukuran. Kalau untuk style, produk-produk yang mereka jual memberikan kesan feminim lewat pemilihan warna, pattern, dan bentuk. Oh ya, online shop ini ga cuman ada di Instagram, tapi mereka punya website sendiri, yaitu www.saiznya.com. Di akun instagram mereka, setiap foto pakaian yang diunggah dilengkapi dengan size apa saja yang tersedia dan penjelasan dari masing-masing size-nya. Untuk harga, berkisar di Rp 200.000,- per baju.
  3. @Bssar_: Online shop basis Bandung satu ini punya design yang menyenangkan untuk di lihat. Pakaian yang mereka jual hanya terdiri dari satu size saja, dan pastinya berukuran super besar. I bought 'Off to Gym' oversized tee di toko ini dan langsung disukai sama salah seorang member di tempat fitness langganan gue. Range harganya dari Rp 200.000an, termasuk kurang friendly sama kantong gue tapi harga itu sepertinya masuk akal kok untuk local brand. Koleksi terbaru mereka, Phantasmagoria Series, bener-bener bikin gue jatuh hati karena beberapa pakaian menggunakan patches sebagai pemanis.
  4. @Euogirlstuff: Online shop yang baru aja gue temukan beberapa hari yang lalu ini menjual berbagai celana, mulai dari jogger pants, cotton pants, dan favorite gue...culottes! Harganya juga sangat sangat sangat terjangkau! Mulai dari Rp 35.000,- saja untuk ukuran standard. Gue beli kulot panjang ukuran XXXL cuma harus merogoh kocek Rp 92.000,- sudah termasuk ongkir dari Jakarta. Culottes tersebut masuk dalam list my very best buy! Adminnya juga termasuk ramah dan memberikan gue opsi kalau-kalau barang yang gue mau gak ada di pabrik. Untungnya saat gue beli culottes, warna yang gue mau tersedia dan hanya butuh 1 hari untuk sampai ke tangan gue.Online shop ini juga menyediakan size chart-nya kok, jadi tinggal ambil alat pengukur untuk tau culottes mana yang cocok buat kamu. Kalau gue perhatikan, produk yang ditawarkan bisa cukup sampai US Size 18-20.
Well, semoga review gue yang seadanya ini bisa membantu kalian yang sedang mencari pakaian berukuran besar ya ;) Feel free to share more about this with me :D