Wednesday, January 22, 2014

Hear Me Roar: Singapore Trip 2014 pt 03 (final)

January 18th 2014


I've been waiting for these day! It's my day to visit Universal Studios Singapore. Sebelumnya kami membeli tiket di Panorama Tours seharga 66 SGD untuk adults (sudah termasuk voucher makanan 10 SGD dan potongan untuk berbelanja merchandise sebesar 5 SGD yang berlaku jika berbelanja minimal 30 SGD). Ada beberapa cara untuk memesan tiket USS. Cara pertama adalah membeli on the spot seharga 74 SGD, perlu dicatat bahwa membeli on the spot cukup banyak kekurangannya. Dari segi harga tentunya lebih mahal, pengunjung juga harus mengantri dan antriannya cukup panjang apalagi jika datang pada weekend, selain itu pengunjung tidak mendapatkan potongan 10 SGD untuk makanan dan 5 SGD untuk belanja souvenir. Saya sangat menyarankan untuk memesan tiket terlebih dahulu. Jika sudah terbiasa dengan memesan online, (calon) pengunjung bisa memesan lewat asiatravel.com. Jika memesan lewat Asia Travel, selain mendapat potongan 10 SGD dan 5 SGD, mereka juga memberikan free shuttle bus dari beberapa titik di Singapore, sehingga tidak perlu menggunakan sentosa express atau berjalan kaki dari kawasan Vivo City. Harga terakhir yang saya tahu adalah 65 SGD untuk adults. Bisa juga pesan tiket online di website Resort World Sentosa. Jika anda beruntung, ada beberapa penawaran menarik seperti potongan harga, dsb. Saya sangat sangat merekomendasikan untuk membeli tiket USS di travel agent yang ada di Indonesia. Untuk perbandingan harga, di Panorama (per Januari 2014) harga tiket USS adalah 66 SGD, di Bayu Buana 69 SGD, dan di Dwidaya Tour 68 SGD. Semuanya sudah termasuk dua tiket ajaib untuk makan dan berbelanja. Di Bayu Buana, tiket fisiknya sudah ready jadi tidak perlu menunggu beberapa hari untuk mendapatkannya. 

Saya berangkat dari kawasan hotel sekitar pukul 9.30 waktu Singapore. Beruntungnya, kawasan hotel saja ada di jalur MRT yang sama dengan Harbour Front (Lokasi untuk mencapai Sentosa Express), jadi kami hanya tinggal naik kereta dan menunggu sampai ke pemberhentian terakhir. Untuk mencapai USS, ada tiga cara dari Harbour Front, yaitu:
  1. Berjalan kaki melalui Sentosa BoardWalk. Hanya perlu mengeluarkan HTM sebesar 1 SGD. Untuk yang senang berjalan-jalan, lebih baik menggunakan cara ini. Konon katanya, jika melalu jalanan tersebut, kita bisa melihat pemandangan yang menyenangkan dan menyegarkan mata.
  2. Berhubung saya membawa kedua orang tua dan memang sengaja menyimpan tenaga untuk mengelilingi USS, maka saya memilih menggunakan fasilitas Sentosa Express, semacam skytrain yang membawa kita dari Vivo City (Mall di atas stasiun MRT Harbour Front), ke beberapa lokasi wisata di Sentosa. Untuk sampai di USS, hanya perlu berhenti di Waterfront Station (Station pertama setelah Vivo City). Biaya yang dikeluarkan adalah 4 SGD (bisa membeli tiket Sentosa atau menggunakan EZ-LINK)
  3. Yang ini bagi yang memiliki uang lebih, bisa menggunakan Singapore Cable Car seharga 26 SGD sekali jalan (Untuk dewasa) dan 15 SGD (untuk anak-anak)
Sampai di Waterfront Station, saya langsung bergegas ke USS. Tapi, jangan melewatkan kesempatan berfoto di bawah pohon permen yang ada di depan Candilicious, sebuah toko permen dan coklat yang ada di depan USS Globe. Selain itu, wajib juga rasanya untuk berfoto di depan bola dunia super besar khas Universal Studios. Berhubung saya datang pada hari Sabtu, jadi kawasan tersebut padat sekali. Untuknya saya berhasil beberapa kali mengambil foto selfie hohoho :p. Oh ya, karena sudah membawa tiket USS dari Jakarta, saya langsung masuk ke USS tanpa harus mengantri lagi. 


Wahana pertama yang saya datangi adalah Sesame Street Spaghetti Space Chase. Not recommended bagi yang berjiwa petualang, tapi sangat recommended buat yang sudah dewasa tapi masih suka dengan acara anak-anak (just like me, LOL). Kemudian, saya berniat untuk bermain di Transformers the Ride, sayangnya waktu menunggunya adalah 80 menit. Untuk yang mau bermain bersama orang-orang terdekat, waktu itu sangat lama! Memang lebih baik jadi single riders atau memiliki Universal Express (which is bayar lagi sekitar 20 SGD untuk satu tiket..geez). Akhirnya ibu dan ayah saya memutuskan untuk menikmati wahana Revenge of The Mummy. I didn't join just because I am scared of that kinda stuff. Menurut kedua orang tua saya, wahana ini sangat sangat sangat menyenangkan dan cocok buat yang mau berteriak melepas penat hahaha :p. Selanjutnya kami bermain di Jurassic Park Rapids Adventure. That's one of my favorite ride! Intinya sih main arung jeram, tetapi saya suka karena ada ceritanya dan jika duduk di tempat yang tepat (read: duduk di pinggir/dekat jalanan keluar dari kendaraan) pasti akan keluar dalam keadaan basah! Ketika saya naik wahana ini, terdapat seorang anak (sepertinya) keturunan Jepang yang duduk di kursi keramat dan turun dari rides dalam keadaan benar-benar basah! Jika mau menaiki wahana ini, pastikan isi dalam tas terlindungi dari air ya! Anyway, lebih baik jangan naik kalau akhirnya membeli/menggunakan jas hujan...sensasinya pasti beda ;)


Family pictures!

Niatnya, setelah dari wahana Jurassic Park, saya mau menonton pertunjukan WaterWorld, namun sayangnya pertunjukkan baru dimulai lagi pada pukul 3 sore, yang artinya saya harus menunggu sekitar 1.5 jam. Sambil menunggu, saya mendatang wahana Shrek 4-D Adventure. Dua tahun yang lalu, kursi saya ketika menyaksikan wahana ini tidak begitu menyenangkan, dan saya beruntung tahun ini bisa duduk tepat di tengah dan menikmati keseluruhan tayangan 4D dengan baik. Selesai dengan wahana ini, saya menikmati hidangan Fish and Chips (9.80 SGD) di Friar's Dining (kawasan Far-Far Away, tepat di seberang Shrek 4-D Adventure). Dengan menggunakan kupon makan 10 SGD, saya hanya perlu menambahkan 2 SGD untuk mendapatkan minuman (mineral water, Dasani). Saya menganjurkan untuk membeli Kid's meal. Harganya 9.80 SGD tetapi sudah mendapatkan minuman dan bisa membawa pulang lunch box bergambar woody woodpecker. Minuman berasa raspberry juga menjadi kesukaan saya, sayangnya saya lupa akan hal itu karena sudah sangat lapar, LOL. 
The Delicious Fish n Chips!

Berhubung harus mengantri dan cukup lama waktu yang saya butuhkan untuk melahap habis makanan saya, sempat khawatir bahwa saya akan melewatkan WaterWorld. TERNYATA! Saya selesai dan datang ke wahana tersebut tepat waktu. Perlu diketahui bahwa di wahana ini, kita hanya menonton pertunjukan live saja. Ada 3 kategori tempat duduk: soak, wet, dry. Saya memang sangat ingin duduk di area soak karena pastinya akan benar-benar basah kuyup. Rupanya, level basah yang saya bayangkan masih jauh dari kenyataan karena saya benar-benar kuyup layaknya tercebur di kolam hahahaha. Tetapi saya sangat sangat SANGAT menyukai wahana ini dan saya rela untuk kembali lagi ke wahana tersebut pada kunjungan saya mendatang. Puas berbasah-basahan, kami memutuskan untuk kembali ke wahana Transformer, namun karena kaki sudah lelah berdiri untuk menunggu ketika bermain di Jurassic Park, akhirnya kami menyerah dan memutuskan untuk berbelanja. Tentunya kupon potongan 5 SGD cukup membantu saya. Saya memiliki 3 tiket dan hanya satu yang terpakai, dari yang harus membayar 30 SGD, saya hanya membayar 25 SGD. Masih ada dua tiket lagi bagi yang berminat (expired on April 2014), just contact me of you want it. Keluar dari toko, ada badut Po dari Kung Fu Panda! Ketika saya berbaris, ternyata sudah terlambat karena si badut Po harus beristirahat...Ya sudahlah, untungnya saya sudah pernah berfoto dengan karakter menggemaskan itu, jadi tidak terlalu sakit hati hahahaha :p


Puas di USS, kami menginjakkan kaki di Siloso Beach. Dengan menggunakan Sentosa Express, saya naik dari Waterfront station menuju Beach Station , atau pemberhentian terakhir dari Sentosa Express. FYI, Siloso Beach adalah pantai buatan, tetapi cukup berhasil mengobati kerinduan saya akan kehidupan di pantai. Cukup berjalan sekitar 5 menit dari Beach Station, kita sudah bisa menikmati bersihnya laut Singapura. Tidak terlalu lama saya menikmati keindahan itu, saya kembali menaiki Sentosa Express menuju Vivo City untuk melanjutkan pencarian oleh-oleh dan makan malam. Sudah tiga kali ke Singapore, saya senang membeli oleh-oleh berupa cokelat di sebuah toko yang terletak dekat dengan elevator ke B2 Vivo City. Harganya cukup bagus dan ketika berbelanja kemarin, saya mendapat gift berupa sebungkus cookies dari toko tersebut..YAY!. Next, we ate halal food at Vivo City's SEDAAP Food court. Di food court ini, makanannya halal semua, jadi nyaman. Pilihannya pun banyak. Saya dan ayah saya menjatuhkan pilihan pada kwetiau goreng (sekitar 5 SGD) dengan minuman lime juice dan ice lemon tea (sekitar 1 SGD each). 


Berhubung keesokan hari saya harus kembali ke tanah air (hiks...), saya harus bergegas kembali ke hotel dan packing untuk keesokan harinya..

January, 19th 2014

Sedih rasanya harus meninggalkan Singapura, tetapi apa mau dikata...kehidupan di ibu kota sudah kembali memanggil nama saya. Sempat khawatir bahwa perjalanan kami kembali akan terhalan banjir di beberapa titik di Jakarta. 

Flight kami adalah pukul 14.35 waktu Singapore, tetapi karena Changi Airport adalah tempat yang menyenangkan, kami check out dari hotel pada pukul 10.30 waktu Singapore. Dengan menggunakan taxi, biaya yang harus dikeluarkan sekitar 20 SGD dari Syed Alwi Road menuju T1 Changi Airport. Sesampainya di bandara, kami langsung check in dan mengurus dokumen di imigrasi. Tidak perlu waktu lama untuk bisa masuk ke lounge Changi Airport. Kebetulan, dalam rangka menyambut CNY dan masih dalam rangka NY dan Christmas, ada patung tokoh Spongebob, Patrick, dan Gary yang sedang menarik kuda. Tentunya saya menyempatkan diri berfoto disana..kapan lagi?! Oh ya ada juga Social Tree, dimana kita bisa berfoto-foto ria dengan beberapa templates yang disediakan bandara untuk kemudian di share di Facebook, Email, bahkan di Social tree yang ada di Changi Airport. Lumayan buat menghabiskan waktu sambil menunggu masuk ruang tunggu. Puas berfoto, saya kembali membeli cokelat hehehe...Saya membeli smarties retro edition dengan boneka Minnie Mouse diatasnya  dan cokelat dengan isi buah goji dan raspberry. It's superb delicious! Kemudian saya naik ke skyview lounge dan menyantap Noodle Soup with Wonton di 24 Hours Food Court. It's my favorite dish at the airport. 
love love it!

This is so delicious! Officially becomes my favorite!

Special weapon for the 4th Semester xoxo

Kenyang dengan noodle soup, kami menuju ruang tunggu D41. Tidak lama berselang, ada pengumuman bahwa pesawat kami delay sampai jam 15.30 waktu Singapura dan ruang tunggunya pun pindah ke D46. Kalau tahu akan delay, saya sempatkan diri untuk kembali ke TYPO yang ada di Wisma Atria huhuhuhu. Selagi menunggu, ibu saya berkenalan dengan seorang wanita asal India yang tinggal di Jakarta. Rupanya, ia ingin bekerja sebagai dosen di perguruan tinggu untuk jurusan IT. Berbekal beberapa informasi soal departement IT di beberapa universitas, saya berikan saja alamat website universitas-universitas tersebut. Ia merasa tertolong dan tentunya pertolongan memang suka datang tanpa pertanda sebelumnya. And yap, she's right...do good to earn good. 

Pukul 15.30, pesawat Air Asia tujuan Jakarta datang, setelah melewati pemeriksaan barang di ruang tunggu, kami langsung boarding. Karena sudah sore, dan entah mengapa suhu yang dingin membuat kami lapar kembali, akhirnya kami memesan makanan di pesawat. Kali ini kami memesan Nasi Lemak dan Roast Chicken. Both were delicious! Harga masing-masing adalah 45.000IDR dan akan lebih menyenangkan kalau memesan makanan ketika memesan tiket, konon pilihan makannnya lebih banyak ;) 
Nasi Lemak

The Roast Chicken..RECOMMENDED!

As we know, Jakarta dihantam hujan seminggu belakangan ini, jadi ketika kami hendak memasuki area bandara Soetta, awan putih pekat yang terlihat. Cukup bahagia juga ketika ada di atas awan-awan itu, saya merasakan sinar matahari, karena di Singapore selama 4 hari pun, matahari tidak terlalu terlihat meski tanpa hujan. Alhamdulillah perjalanan pulang dari bandara Soetta menuju rumah-pun tidak mengalami halangan berarti, bahkan cenderung bebas macet!

Because taking selfie in the car is too mainstream!

Well..I'm looking for another opportunity to come back to Singapore again or MAYBE live there and work there someday. I hope my posts about Singapore could help you who are going to Singapore but has no clue what to do or what to prepare before going. 


Tuesday, January 21, 2014

Hear Me Roar: Singapore Trip 2014 pt 02

January, 17th 2014

Too bad I can't celebrate my boyfriend's birthday at that time. So, early in the morning, i sent him a message on iMessage and read the respond at the night (I couldn't rely on my phone's internet connection). Terkait dengan penggunaan internet di Singapura, ada baiknya (bagi yang suka surfing through internet) untuk mempersiapkan hal ini sebelum berangkat. Karena saya pengguna Telkomsel, maka saya sempatkan untuk mencari informasi terkait dengan penggunaan data internet di Singapore. Untuk paket internet selama 1 hari di Singapore, bisa menggunakan paket yang harganya 100.000IDR dan bagi yang butuh 3 hari paket internet harus menghabiskan biaya sebesar 300.000IDR. Pastikan internet roaming sudah diaktifkan dengan mengirim sms ke 6616 dengan menulis IR. Kalau tidak mengaktifkan data internet, artinya nomor kamu hanya bisa digunakan untuk sms dan telfon saja. Biaya untuk satu kali sms itu sekitar 5000IDR dan untuk telfon 20.000IDR/menit. Mahal kan? Kalau tidak dengan paket internet tapi tetap mengaktifkan data, bisa-bisa pulsanya tersedot habis. Saya mengalami 'penyedotan' pulsa tersebut di hari pertama. Harusnya ada wi-fi di hotel, entah kenapa tidak bisa berfungsi dan memaksa saya untuk men-google beberapa hal dengan koneksi seadanya. Alhasil, 80.000 sisa pulsa saya lenyap dan menyisakan 50 rupiah di tabungan pulsa. Untung saja ayah saya masih memiliki saldo yang cukup banyak sehingga saya bisa minta pulsanya hehehe. Lalu, di malam kedua, kejadian yang sama terulang kembali. Pulsa 10.000 yang tersisa lenyap begitu saja padahal saya tidak menggunakan internet sama sekali. Bagi yang masih tetap ingin berinternetan, ada baiknya untuk membeli nomor Singapore seperti SingTel, StarHub, atau M1. Ketika membeli nomor Singapore, biasanya kita diminta menunjukkan pasport untuk pendaftaran nomor. Salah seorang teman yang ternyata juga sedang berada di Singaapore yang menyarankan saya untuk mengganti nomor Singapore selama berkunjung kesana, tapi saya keukeuh dan menyesal hingga saat ini. Well, the good side was it made me stay away from gadget for day and back to the habit at night using wi-fi hohoho :p


Setelah bersiap-siap, saya dan orang tua langsung menuju tempat makan favorit di dekat hotel, nama restaurant-nya adalah C.M.K. 2000. Makanannya bermacam-macam dan tempat ini juga banyak ditemukan turis-turis mancanegara, termasuk Indonesia. Harganya cukup terjangkau, pada hari pertama kami menghabiskan sekitar 20 SGD untuk 4 jenis makanan dan 3 minuman. Favorite saya adalah cheese prata with chicken curry. Minumnya? teh tawar sudah cukup membuat kenyang ;).

Puas makan-makanan yang selama ini di idam-idamkan, kami melanjutkan perjalanan ke Orchard Road. Perjalanan dari tempat makan menuju gate F Ferrer Park Station dihiasi dengan festival THAIPUSAM. Festival tersebut rupanya hanya dilakukan setahun sekali oleh masyarakat Hindu di sekitar kawasan Little India. Perayaan ini dilaksanakan sebagai bentuk perayaan bahwa dewa mereka berhasil mengalahkan dewa yang jahat dan dengan perayaan tersebut, masyarakat Hindu akan terlindungi. Yang membuat saya terpukau adalah terdapat beberapa orang yang harus membawa sebuah barang yang terbuat dari besi dan terkesan menusuk mereka. Jujur, saya tidak menyangka dapat melihat perayaan seperti ini, karena jumlah masyarakat Hindu seperti yang ada di Little India tidak terlalu banyak di Jakarta.




Saya sudah berencana untuk mengunjungi beberapa toko untuk kemudian menunggu ayah saya sholat Jum'at di Al-Falah Mosque. Masjid ini letaknya cukup mudah ditemukan, ada di samping Mal Paragon. Tempatnya bersih dan bagus. Bagi yang laki-laki, dari pada bosan menemani kaum hawa berbelanja di berbagai mall yang tersebar di wilayah Orchard, bisa beribadah di tempat ini sambil berdoa supaya uangnya tidak dihabiskan hohoho. Berikut ini map untuk mempermudah wisatawan menuju masjid tersebut (FYI, di sepanjang Orchard Road ada peta kawasan kok. Ga perlu takut nyasar ya;) )



OOTD: Printed top by New Look, Red Short, Hat by ROXY, Shoes by Airwalk, and the jacket by BTRIndonesia


Salah satu toko yang saya incar adalah TYPO, toko yang merupakan bagian dari COTTON ON Australia tersebut menjual banyak sekali stationary. Sebagai penggila pernak pernik yang bermanfaat itu, toko ini tidak boleh saya lewatkan. Ketika masuk ke toko, saya hanya bisa terdiam dan menjadi bingung apa yang harus saya beli, alasannya? barang-barang unik, bermanfaat, dan lucu-lucu! Belum lagi banyak sekali penawaran yang diberikan, seperti untuk 3 spinout notebook hanya perlu membayar 10 SGD, harga aslinya sendiri tiap buku bisa mencapai 6 SGD. Kalau memang sedang butuh buku, penawaran tersebut sangat menarik. Saya yang tadinya berniat untuk memfoto beberapa sudut menarik disana, jadi lupa karena terpana dengan isi toko itu. 

Lil piece of TYPO
Akhirnya saya membeli 5 buah map, 1 pocket planner, dan post-it. Ibu saya pun tak ketinggalan untuk ikut berbelanja di toko ini. Setelah itu, kami mengunjungi 'saudara' dari TYPO yang menjual berbagai alas kaki dan aksesoris bernama RUBI. Dua tahun yang lalu, saya sempat membeli sepatu seharga 20 SGD (dengan kurs 2012, sekitar 140.000). Saya jatuh cinta pada bentuk dan harganya, sayangnya karena saya gunakan untuk naik bus Trans Jakarta pada jam-jam padat, maka sepatu itu-pun rusak :(. Di toko tersebut, saya membeli sepatu yang terbuat dari plastik atau sering dikenal dengan rubber shoes. Kebetulan, sedang ada promo untuk jenis sepatu tersebut, 20 SGD untuk 2 pasang sepatu. Warnanya ada bermacam-macam, saya membeli sepasang sepatu berwarna pink transparant dan satunya lagi adalah titipan teman kantor ibu saya. Kemudian, setelah berbelanja, kami menuju masjid Al-Falah untuk menanyakan jam Sholat Jum'at. Di Singapore, sholat Jum'at dilaksanakan pada pukul 1.15. Tetapi, ga ada salahnya untuk datang lebih awal agar mendapat tempat yang enak. Khotbahnya diberikan dalam bahasa Inggris kok, ga perlu takut tidak paham dengan isi khotbahnya. 

Perfecto!

Selama menunggu ayah saya selesai sholat, saya dan ibu memutuskan untuk mengunjungi SEPHORA, sebuah department store untuk berbagai jenis peralatan make-up. Dari beberapa blog yang saya baca sebelum pergi ke Singapore, saya tertarik untuk membeli sabun seharga 2 SGD. Bentuknya yang lucu gagal menahan saya untuk tidak berbelanja di tempat ini. Lalu, ibu saya yang juga menginginkan sepatu dari Rubi seperti yang saya beli, dengan warna biru kehijauan (turq). Agar tidak rugi, sepasang sepatu lainnya yang dibeli bersamaan dengan milik ibu saya dijadikan kado untuk sepupu saya yang memang berulang tahun. 

Bagi yang ingin datang ke wilayah Orchard, jangan lupa untuk menyantap es krim roti paling terkenal disini. Biasanya ada banyak penjual eskrim roti, namun yang saya datangi adalah pedagang pertama yang muncul di hari itu. Harga eskrimnya hanya 1 SGD! (9000IDR). Pilihan rasanya ada banyak, saya membeli rasa raspberry, ibu saya memilih mint, dan yang jadi favorite dan jadi kesukaan ayah saya...durian! Selain roti, kita juga bisa minta untuk menggunakan wafer loh! Tidak ada perbedaan harga antara roti dan wafer...semua tetap 1 SGD.

The Uncle
Dari Orchard Road, perjalanan belanja kami berlanjut ke daerah Bugis. Saya pertama kali mengunjungi wilayah yang sering dicap sebagai surga belanja. Harganya yang murah membuat siapapun senang ke Bugis. Namun, karena saya terlalu excited dan terlalu banyak berjalan-jalan, saya jadi lelah sendiri. Akhirnya di Bugis pun tidak terlalu banyak tempat yang saya explore. Hasil belanja saya di Bugis antara lain oleh-oleh khas Singapore (keychains 24 for 10 SGD  & bags 4 for 10 SGD), coklat dengan harga rata-rata 3 for 10 SGD (Maltesers, KitKat, Mars, etc), dan yang jadi unggulan saya di bugis...iPhone case...3 for 10 SGD! Di Jakarta, harga jelly case dan bumper case bisa mencapai 60.000IDR/pcs. Saya gembira bisa mendapatkan 1 case dengan harga sekitar 30.000IDR/pcs dengan warna yang saya suka, belum lagi memang itu yang saya cari. 
The Famous Bugis Street

Selesai berbelanja di Bugis, saya kembali ke hotel dan beristirahat. Malam harinya kami makan malam di C.M.K. 2000 lagi...dan saya sangat menikmati hidangan Nasi Briyani :) Saya sudah tidak sabar untuk mengunjungi USS keesokan harinya.

Well, berikut ini barang-barang hasil hunting di hari kedua saya di Singapore...And I'm still looking for another opportunity to come back and do more shopping!

The calculators belong to my mom and the Bracelets are for charity with Cotton On. 2 SGD each for bracelet.
to be continued

Monday, January 20, 2014

Hear Me Roar: Singapore Trip 2014 pt 01

note: To avoid any misspelled that could cause any kind of misunderstanding by the reader, I am using Bahasa Indonesia instead. Well, actually, I just get lazy to think :p

January, 16th 2013


I am sure that y'all know what I'm going to talk about in this post. Yes, it's about SINGAPORE. Akhirnya setelah beberapa kali berencana untuk liburan, kunjungan ke Singapore selama 4 hari 3 malam selesai sudah dan tentunya tidak ada penyesalan, kecuali penyesalan untuk kembali ke tanah air. Sebagai seseorang yang sangat menikmati keteraturan, saya tentu tidak ingin berpisah dengan negri singa yang berjarak 1 jam 50 menit dari ibukota Indonesia dengan pesawat itu. Overall, saya sangat sangat menikmati perjalanan saya selama disana dan tidak sabar untuk kembali menabung agar bisa kembali kesana dan mengunjungi beberapa tempat.
Time to go!

Perjalanan ini sudah direncanakan sejak tiga bulan sebelumnya dan penuh dengan perjuangan tentunya, mengingat sebelum melakukan perjalanan, saya harus menghadapi ujian akhir semester yang cukup membuat gila di penghujung tahun 2013. Sebelum melakukan perjalanan, tentunya ada beberapa hal yang WAJIB untuk dilakukan setelah berhasil mengumpulkan uang. Pemesanan tiket dan hotel menjadi dua poin utama. Untuk tiket pesawat, saya dan keluarga mempercayakan perjalanan pada maskapai Air Asia yang kebetulan sedang ada promo ketika saya melakukan pemesanan. Awalnya, ibu saya berencana untuk melakukan pemesanan online, namun karena kesibukan dan tenggat waktu yang diberikan oleh Air Asia untuk melakukan pembayaran, maka pemesanan tiket pesawat ibu saya batal dengan otomatis. Akhirnya kami mengunjungi tempat pembelian tiket Air Asia yang ada di dalam Carrefour Lebak Bulus. Total biaya yang harus dikeluarkan untuk tiga orang pulang pergi kurang lebih 3,7 juta rupiah (sudah termasuk bagasi untuk perjalanan Singapore-Jakarta dan airport tax Changi). Harga tersebut cukup masuk akal karena dalam perjalanan saya ke Singapore di awal tahun 2012, untuk bertiga, biaya pesawat juga ada pada kisaran tersebut. Kemudian, untuk pemesanan hotel dilakukan secara online. Ada banyak website yang memberikan layanan booking kamar hotel seperti Agoda.com dan Booking.com. Saya sendiri menganjurkan untuk melakukan pemesanan via Booking.com karena harganya lebih murah dibandingkan pemesanan via Agoda.com. Ada baiknya juga untuk melakukan pemesanan langsung pada website hotel. Kedua website untuk booking hotel tersebut sangat membantu untuk memilih tempat tinggal sementara di berbagai belahan dunia. Dan untuk kedua kalinya, saya dan orang tua memutuskan untuk tinggal di Arianna Hotel yang berlokasi di 83 Syed Alwi Road. Posisi hotel tersebut strategis, tepat di depan pintu 5 Mustafa Center dan dekat dengan pintu F dari Ferrer Park MRT Station. Untuk biaya yg dikeluarkan sekitar 4 juta rupiah (4D3N). Terdapat free wi-fi di hotel ini meskipun tidak diberikan sarapan. Cocok untuk yang butuh hotel hanya untuk istirahat ;)

Keberangkatan dari Jakarta ke Singapore agak terlambat sektar 30 menit. Harusnya pesawat membawa saya dan keluarga ke Singapore pada pukul 11.20 WIB namun baru lepas landas sekitar jam 12 siang dan akhirnya menginjakkan kaki di Singapore pada pukul setengah 3 sore waktu Singapore (pukul 1.30 WIB). Setelah mengurus dokumen di pos imigrasi, kami langsung menuju terminal 2 dengan sky train untuk sampai di stasiun MRT. Tidak perlu takut tersesat, karena papan penunjuk arah dapat dengan mudah dipahami dan tentunya, dilihat ;). Untuk para pendatang yang akan menggunakan fasilitas MRT atau bus yang ada di Singapore selama kunjungan, lebih baik sudah memiliki kartu EZ-LINK. Biaya kartu baru itu kalau tidak salah sekitar 12 SGD (tourist), dengan deposit 5 SGD dan isi kartu 7 SGD. Kalau mau aman, pengguna kartu baru ada baiknya top-up kartu EZ-LINKNYA sebesar 5-10SGD. Berdasarkan perjalanan saya dan keluarga selama 4 hari kemarin, 15 SGD di kartu sudah aman kok :). Kalau gak mau rugi, bisa pinjam kartu EZ-LINK teman yang pernah ke Singapore, lalu tinggal di top up saja di counter. Dari Changi Airport menuju tempat-tempat lain di Singapore, harus tukar kereta dulu di Tanah Merah. Kalau dari bandara menuju hotel Arianna, setelah berhenti di Tanah Merah, bisa berhenti di stasiun City Hall dan pindah ke line berwarna Merah (North South Line) dan berhenti di stasiun Dhobby Ghaut dan pindah ke jalur ungu (North East Line) untuk kemudian berhenti di stasiun Ferrer Park. 
Pink Owl Shirt + Blue Jegging + Sneakers for Day 01

Saya sampai di hotel sekitar pukul 4.30 sore. Sayangnya, ketika masuk ke kamar hotel, kami mendapatkan kamar yang tidak memiliki jendela dan terasa cukup sempit. Tidak butuh waktu lama untuk kami menghubungi petugas hotel dan menanyakan apakah ada family room yang kosong dan ada jendelanya. Alhamdulillah, petugas tersebut mengusahakan untuk esok hari kami bisa pindah. Yaaa sementara dapat kamar tanpa jendela sudah cukup. Setelah istirahat sekitar 1 jam, kami memutuskan untuk makan malam di Makan Sutra, letaknya di samping Esplanade Mall. Saya sangat menyukai pemandangan di kawasan Esplanade. Jika keluar di Esplanade Theater, kita bisa menemukan sebuah aula yang terbuka dengan pandangan ke Marina Bay Sands dan Merlion, si ikon Singapura. Belum lagi gedung-gedung yang indah menjadi penghibur dan tentunya pengingat bahwa saya sudah tidak di Indonesia. Udara yang tentunya lebih bersih dibandingkan dengan Jakarta menjadi alasan saya menikmati perjalanan ini. Sebelum makan malam, saya dan kedua orang tua saya berjalan dari kawasan Esplanade Theater menuju Merlion Park. Mungkin ada jarak sekitar 1 KM untuk menuju ke sana dengan jalan kaki. Jangan khawatir, pemandangan sekitar menjadi obat lelah kok. Belum lagi banyak pria-pria bule yang olah raga atau bahkan yang sedang berjalan kaki setelah bekerja...mata jadi bersih tentunya ;). Jangan pernah lupa membawa kamera atau memastikan kamera handphone ready...kenapa? karena pemandangannya sangat sayang jika tidak diabadikan. Foto pertama dalam postingan ini, saya ambil di wilayah Merlion Park. Paling bagus kalau datang di waktu malam karena lampu-lampu di wilayah tersebut menjadi daya tarik. Ketika saya mengunjungi kawasan itu, sedang ada pembangunan jembatan dari Esplanade Theater menuju Merlion Park untuk pedestrian. Wisata di kawasan ini menjadi lebih menyenangkan karena tidak ada biaya yang dipungut untuk masuk wilayah tersebut.
View from the bridge

Puas mengabadikan banyak foto, kami langsung menuju Makan Sutra, sebuah hawker yang ada di samping Esplanade Mall. Harga makanannya bervariasi, mulai dari 5 SGD - 60 SGD. Makanan yang harganya mahal itu biasanya ukurannya juga luar biasa loh, bisa dimakan bersama-sama :) Harga minuman juga tergolong terjangkau, dari 1-6 SGD. Pastikan makanan yang dipesan halal, apa lagi untuk yang beragama Islam, karena ada beberapa tempat yang memang tidak menjual makanan halal. Kalau tidak salah, dua stand di samping stand minuman menjual makanan yang halal. Penjaga stand-nya juga bisa berbahasa Indonesia/Melayu, jadi gak perlu takut bicara ya ;). 

Lime Juice + Kuey Tiaw 
Sekitar pukul 10 kami kembali ke hotel dan langsung tertidur dan bersiap untuk perjalanan esok hari dengan hi-lite: SHOPPING!!! 
Selfie time!


to be continued