Showing posts with label Travel. Show all posts
Showing posts with label Travel. Show all posts

Tuesday, January 2, 2018

Take a break to get ready for 2018!

If you are losing your leisure, look out; you may be losing your soul - Logan Pearsall Smith

Menjelang tanggal libur akhir tahun, kota Jakarta mendadak kehilangan penghuninya dan 'macet' tak lagi jadi alasan atas keterlambatan di setiap aktivitas kita. Sebagian besar penduduk ibukota memberikan hadiah untuk dirinya, dan keluarganya, atas kerja keras selama satu tahun belakangan dengan pergi berlibur. I'm lucky enough to have day off for 7 days from work (+2 alteration days karena harus bertugas saat weekend) di akhir tahun ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya, berlibur akhir tahun yang ideal untuk gue adalah stay in Jakarta, menikmati lancarnya jalanan ibukota sebelum harus menghadapi another traffic on another day. Dan staycation di hotel jadi ide yang menarik untuk menghabiskan tahun 2017 dan menyambut tahun baru 2018 dengan semangat baru.

After scrolling through Booking.com (my favorite site/apps to find great hotel with great price), I choose Mercure Simatupang as the place for  NYE staycation. Gue cukup beruntung untuk bisa mendapatkan Privilege Double Room dengan harga lebih murah Rp 500.000,00 dari harga normalnya (for two nights), meski tidak mendapatkan breakfast di harga promo tersebut.


Proses check-in di malam tahun baru tidak berjalan terlalu lancar karena ruangan non-smoking di tipe kamar tersebut telah full booked. But the staff offered to set-up the room sesuai dengan preferensi ruangan yang gue pesan, which is non-smoking. Karena sudah cukup lelah setelah perjalanan ke daerah Jakarta Timur & Bekasi seharian, I said yes and the team worked quickly to set up the room. My room was on 7th floor, lantai yang memang khusus menyediakan kamar bagi para perokok. Saat masuk kamar, bau rokok masih cukup kentara namun perhatian gue langsung teralihkan dengan view kamar yang cukup menarik, which is jalur MRT Jakarta & jalan tol Simatupang. I also can see some buildings & residences around Lebak Bulus from my room...so the smell of smoke not bothering me at all.

Selain pemandangan dari kamar, gambar yang terletak di atas tempat tidur juga menarik perhatian gue. It wasn't just a picture, but a cartoon that describe the life in Jakarta: mulai dari tugu Monas yang menjadi icon Jakarta, masyarakat yang sedang unjuk rasa, pedagang kaki lima, hingga anak-anak yang asik bermain. Kursi dan bantal di workstation area di kamar ini juga tak kalah unik, yaitu bergambar bajaj, salah satu alat transportasi di Jakarta.



Life in Jakarta on the wall

Kamar yang gue tinggali selama dua malam itu memiliki fasilitas yang cukup lengkap; mulai dari flat-screen tv, workspace area, toiletries dengan packaging yang menarik, hingga setrika pakaian yang terletak di lemari. This room is definitely my #roomgoals.

The packaging...i can not



Awalnya, gue berniat langsung beristirahat setelah masuk ke kamar. But I got distracted by some great movies on tv and stay awake until new year eve. Since there's not many buildings around the hotel, I can see a lot of fireworks on the dark sky and it was beautiful! Perfect picture of NYE!

Pagi harinya, mengingat kamar yang gue booking tidak termasuk breakfast, I decided to order American Breakfast through room service instead. Menu American Breakfast sendiri terdiri dari egg ( I chose omelette), beef (I chose sausage), hasbrown, breads, orange juice, selected fruit, and tea/coffee and it cost me 150.000-ish. Satu porsi American Breakfast cukup untuk berdua kok, tapi yaa kalau emang lagi laper berat sepertinya sih ngepas banget :p. Kalau prefer untuk breakfast on the resto juga bisa kok, cukup menambahkan Rp 157.000 per-orang.

American Breakfast by Mercure

Bicara tentang fasilitas, di hotel ini memiliki gym room (yang hanya dapat digunakan mulai jam 6-8 pagi), cafe & resto bernama Biztro Graffiti, Karumba Rum bar, dan kolam renang yang terletak di lantai yang sama dengan Gym dan Karumba Rum Bar. I spent my first sunset in 2018 on the 19th floor...the place of gym, swimming pool, and Karumba. The bar is pretty and of course, instagram-worthy. Untuk ke lantai 19 ini tidak wajib menginap di hotel kok, bisa juga datang untuk menikmati sajian dari bar-nya. Bagi kalian yang suka berenang ( by it, i mean real swimming), gue tidak merekomendasikan untuk berenang di hotel ini karena ukuran kolam renangnya yang tidak besar. Tapi if you want to chill by the pool side, foto-foto cantik, atau bawa anak kecil, the swimming pool will work just fine.


View from 19th Floor

 Oh ya, seperti hotel berbintang lainnya, di Mercure juga tersedia layanan pijat & spa yang dapat dibook via room service. Harganya mulai dari Rp 300.000,00 untuk 60 menit. Untuk yang mau staycation yang 100% relaxing, massage and spa will be great idea! Berhubung gue gak suka dipijat, I had to skip that facility :p

Overall, it was a pleasant staycation at Mercure Simatupang. The room is clean (and quite instagramable i would say), fasilitasnya terbilang cukup lengkap for short getaway in the city, great room view, great food, and also great service. Cocok untuk kalian yang mau staycation di sekitaran Jakarta, business stay, or looking for instagramable hotel.

Semoga di tahun 2018, I can explore more hotel in Indonesia (and perhaps, other country as well). Have a great new year people!








Saturday, September 23, 2017

A Trip to Talassophile Paradise in Jakarta



Musim hujan sudah menunjukkan batang hidungnya, so i guess this is the time to say good bye to the summer. But before that, let me share my experience in visiting a paradise during my summer break. Spoiler alert, the paradise only 2 hours away from Jakarta!

For those who live in Jakarta, mall-hoping adalah hal yang sangat wajar untuk dilakukan sebagai pelepas penat setelah lima hari bekerja untuk mendapatkan sesuap nasi dan satu iPhone terbaru. Namun, ada kalanya berlibur di mall menjadi penambah kepenatan. Di Jakarta, sebenarnya cukup banyak tempat yang bisa dikunjungi during weekend, salah satunya adalah kawasan Kepulauan Seribu. As a Thalassophile (someone who love the sea), kawasan tersebut adalah alternatif untuk melepas kerinduan akan indahnya lautan luas dan me-refresh pikiran yang semakin penuh. Hanya berjarak 2 jam dari kota Jakarta, kawasan Kepulauan Seribu menawarkan kegiatan berbeda untuk mengisi weekend atau hari libur lainnya, seperti island hoping atau my favorite thing to do: snorkeling. 

Dari banyaknya pulau yang ada di kawasan Kepulauan Seribu, gue memilih menghabiskan long weekend di tanggal 17-19 Agustus silam di Pulau Harapan. Setelah sebelumnya pernah mengunjungi Pulau Pari di tahun 2014 (click here to read about that trip), Pulau Harapan adalah destinasi yang tak kalah menarik untuk ditelusuri. 

Untuk mengunjungi pulau-pulau di Kepulauan Seribu, kita bisa mengurus itenerary dan akomodasi sendiri ataupun dengan bantuan travel/tour agent yang ada, online maupun offline. Belajar dari perjalanan gue ke Pulau Pari sebelumnya, kunjungan ke Pulau Harapan lebih mudah jika gue serahkan kepada tour agent ketimbang mengurus semuanya sendiri. Kalau misalnya kalian ada kenalan yang tinggal di kawasan Kepulauan Seribu, mungkin lebih mudah dan murah. Tapi if you're like me.....better trust an expert. I have to say that I'm really happy to find Travelogy team on instagram (check their update on @travelogy.id ) that could help me with the itinerary and accommodation during the trip. They're really really helpful and successfully made my Pulau Harapan trip so memorable. If you want to visit Pulau harapan, open trip or private trip, you definitely can count on Travelogy.

Pulau Harapat at glance

Perjalanan ke Pulau Harapan di mulai dari Marina Ancol pada pukul 8 pagi. I have to say, menunggu kapal di Marina Ancol memang lebih nyaman dan friendly for all ages. Tak hanya itu, kapal yang digunakan juga speed boat yang jauh lebih nyaman ketimbang kapal tradisional yang biasa mengangkut penumpang ke kawasan Kepulauan Seribu dari Angke. Namun, kamu harus rela menempuh waktu sedikit lebih panjang karena biasanya speed boat dari Marina akan berhenti di sejumlah pulau, salah satunya adalah Pulau Pramuka. Butuh sekitar 2.5 jam perjalanan dari Ancol untuk bisa sampai di Pulau Harapan. Jujur, gue agak sedikit kaget ketika melihat Pulau Harapan because I thought it was going to look like Pulau Pari yang tidak terlalu ramai, tidak banyak masyarakat yang tinggal di situ, dan memiliki pantai sendiri. Ya...di Pulau Harapannya sendir tidak terlalu banyak tempat menarik untuk dikunjungi karena memang pulau ini adalah pulau yang ditinggali oleh masyarakat dan memiliki fasilitas yang gak jauh beda dengan di Jakarta. Di pulau ini ada berbagai fasilitas, seperti ATM DKI, kantor pemerintahan dan puskesmas yang menurut gue, sangat sangat bagus. For a while, I forgot that I actually at an island.....far away from the city.

Selama tiga hari di Pulau Harapan, gue tinggal di salah satu rumah warga yang memang didedikasikan untuk tempat tinggal para wisatawan. Rumah tersebut cukup besar untuk bisa menampung 7 orang dari pesertra trip yang semuanya adalah keluarga gue :p. First thing that we did at Pulau Harapan was having seafood for lunch, provided by the Travelogy. Usai makan, kami semua langsung menuju dermaga untuk kemudian dibawa ke spot snorkeling yang pertama dan kedua dengan menggunakan kapal nelayan. 

Untuk bisa sampai di spot snorkeling yang pertama, it took 10-15 minutes trip. Selama perjalanan tersebut, gue hanya bisa mengucap rasa kagum atas ciptaan Tuhan yang begitu indah dan membuat gue jatuh cinta. I got time to feel relax and refresh my mind also. Rasa kagum dan cinta gue semakin besar ketika akhirnya sampai di tempat snorkeling dan berhasil mengatur nafas menggunakan peralatan snorkeling dengan baik tanpa harus menelan terlalu banyak air laut hehehe. Beruntung di hari itu tidak turun hujan sehingga gue bisa melihat kekayaan laut Indonesia tanpa gangguan pengelihatan. Kegiatan foto di bawah laut bersama dengan para ikan juga bisa terlaksana dengan baik. Bagi yang tidak memiliki kamera underwater atau kamera yang tahan air, gue sangat menyarankan untuk ikut trip dengan tour agent karena biasanya mereka sudah menyediakan peralatan foto yang cukup untuk bisa mengabadikan perjalanan kita saat snorkeling. 

happy face...happy place. Can I stay?

Setelah sekitar 30-45 menit bermain dengan ikan, gue dibawah oleh guide ke spot snorkeling berikutnya dan sebuah pulau kecil bernama Pulau Perak. Di pulau ini, gue dan sepupu-sepupu gue yang sudah 'kenyang' bermain dengan ikan, memutuskan untuk memenuhi rasa lapar dengan menyantap satu cup pop mie dan menikmati kesegaran air kelapa langsung dari buahnya. Tak lupa juga mengabadikan kebahagiaan lewat sesi foto yang kami buat sendiri. Di Pulau Perak, pantainya cukup bersih dan tersedia beberapa ayunan yang sangat instagramable. Kalau kalian search Pulau Harapan di Instagram, banyak dari foto-foto berlatar pantai diambil di pulau ini, termasuk salah satu foto yang gue unggah di Instagram beberapa waktu lalu.




Bisa dibilang, Pulau Perak adalah salah satu daya tarik dan tempat yang wajib dikunjungi ketika berlibur di Pulau Harapan. Kalau bisa, sampaikan ke guide untuk mengantarkan kalian ke pulau ini terlebih dahulu sebelum snorkeling ya...supaya outfit untuk berfoto ria di pulau ini lebih maksimal :p.

Waktu sudah semakin mendekati petang, oleh tour guide kami dibawa ke sebuah pulau tak berpenghuni lainnya bernama Pulau Bulat. Memasuki kawasan pulau ini, ada kesan haunted timbul. Bagaimana tidak, masuk ke kawasan ini terdapat semacam gerbang yang sudah cukup hancur. Belum lagi terdapat sebuah bangunan yang sudah tak terawat. Usut punya usut, pulau tersebut dulunya adalah pulau pribadi milik presiden ke-dua Indonesia, Suharto. Berbeda dengan Pulau Perak, pantai di Pulau Bulat dipenuhi dengan sisa-sisa terumbu karang yang terhempas di kawasan ini. Meski terkesan haunted, menikmati senja di pulau ini sangatlah indah dan tidak seram sama sekali (mungkin karena masih ada cahaya matahari kali ya...). I took a lot of beautiful pictures during our stop in that island. 



Puas menikmati matahari tenggelam di Pulau Bulat, kami kembali ke Pulau Harapan untuk beristirahat dan menikmati santapan makan malam. What excited me that dinner was the calamary! Dari perjalanan ke Pulau Pari beberapa tahun yang lalu, gue sudah jatuh cinta dengan sajian cumi goreng tepung di wilayah tersebut. This is one of the reasons why I wanna go back again to Kepulauan Seribu :p

A post shared by Fikriana Kusuma Andini (@fkrnand) on


Berhubung hari kedua kunjungan gue ke Pulau Harapan jatuh di hari Jum'at, kami semua sepakat untuk memulai perjalanan setelah sholat Jum'at. Karena, jika dimulai dari pagi hari dikhawatirkan para pria tidak sempat untuk Sholat Jum'at. So, we all decided to explore Pulau Harapan. Rupanya, di Pulau Harapan, ada pulau lain yang bernama Pulau Kelapa. Pulau tersebut adalah tempat tinggal dari banyak pemilik homestay yang biasa digunakan oleh para wisatawan. Jadi kurang lebihnya, Pulau Harapan adalah pulau bagi (mayoritas) para turis, dan Pulau Kelapa adalah pulau bagi para penduduk asli. Untuk mempermudah mobilitas, warga di Pulau Harapan dan Pulau Kelapa menggunakan sepeda, becak, ataupun motor untuk beraktifitas. Di sekitaran dua pulau ini, juga cukup banyak pembangunan untuk mengembangkan industri pariwisata di wilayah ini.

Sekitar pukul 1 siang, kami semua menuju ke dermaga dan memulai perjalanan di hari kedua. Mengingat mayoritas dari peserta trip ini adalah perempuan yang suka foto-foto, we told the tour guide to take us to beaches first before snorkeling agar foto-foto kami terlihat lebih menarik. Berhubung gue males ribet, akhirnya gue hanya perlu menambahkan kaos dan oversized outerwear sebagai properti sesi foto. 

Pulau pertama yang kami kunjungi di hari itu adalah Pulau Dolphin. Tidak ada lumba-lumba di wilayah ini, namun keindahan pulau yang dimiliki oleh Jaya Ancol tiada tara. Pulau tersebut berukuran kecil dan biasa digunakan untuk camping. Menariknya, di pulau yang kecil ini, ada wilayah yang mendapatkan sinyal kuat, ada juga yang tidak mendapat sinyal sama sekali. What I love about this island is the gradation of the water. Bisa dilihat di foto gue, gradasi warna air laut di Pulau Dolphin sangatlah indah dan superb instagramable. 

dat color tho!

Pulau kedua yang kami kunjungi, and so far the most beautiful place, adalah Pulau Tongkeng. Awalnya gue agak malas mengunjungi pulau ini karena sudah tidak sabar untuk snorkeling. Namun, karena penasaran, pulau ini tetap dikunjungi. Begitu sampai di dermaga, gue langsung jatuh hati pada pemandangan yang ada di tempat ini. Belum sampai di pulaunya saja, gue sudah tidak bisa berhenti untuk mendokumentasikan pemandangan tersebut. Airnya yang jernih dan warna dermaga yang sangat menarik membuat gue enggan pulang. Sayangnya, keinginan untuk snorkeling lebih besar ketimbang menghabiskan waktu di pulau ini dan akhirnya kami semua-pun langsung beranjak ke spot snorkeling.

click!

so into my feed!

Kunjungan ke spot ketiga dan keempat selama trip di Pulau Harapan ini bisa dibilang sangat menyenangkan dan unforgettable. Kenapa? Karena gue berkesempatan untuk menjelajahi kawasan konservasi terumbu karang. It was breathtaking, guys! Perjalanan tersebut juga kali pertama untuk gue benar-benar berenang di lautan lepas. It was one of the highlight of that trip. 

please ignore the wrong date on this picture, where I become the fishes' escort


Menjelang Maghrib, kami dibawa kembali ke Pulau Harapan untuk menyantap makan malam dan menikmati seafood barbecue di dekat dermaga.

There are some points about the trip that I want to share with you, in case you wanna visit this paradise,
  • Trip ke Kepulauan Seribu biasanya ada dua jenis: open trip dimana kunjungan kamu akan dilakukan bersama dengan peserta lainnya dan private trip yang sifatnya ekskusif untuk kamu dan keluarga/teman/pacar kamu. Kelebihan ikut open trip adalah harga lebih murah dan bisa mendapat kenalan baru, sedangkan untuk private trip kamu bisa lebih dekat dengan orang-orang terdekatmu meski harus mengeluarkan biaya lebih besar (terutama kalau kamu naik kapal dari Marina Ancol).
    • For this trip, I took 3D2N private trip for 7 and it cost IDR 1.070.000/pax
    • Alternatively, you can take 2D1N open trip that only cost you less, around IDR 370.000/pax
  • Peralatan snorkeling seringkali disediakan oleh penyelenggara/tour agent dan tentunya pernah digunakan oleh orang lain. Kalau kamu orangnya cukup higienis, better bawa sendiri dari rumah
  • Don't touch the coral and wear long swimming suit. Terumbu karang itu terbilang sensitif kalau diganggu oleh manusia dan akan lebih rentan kalau kamu sentuh. Baiknya, leave it alone. Untuk pemakaian baju renang, saran gue pakai yang tertutup untuk meminimalisir luka karena bergesekan dengan terumbu karang
  • As I mentioned earlier, kalau kamu mau befoto-foto terlebih dahulu sebelum snorkeling, baiknya sampaikan keinginan kamu itu ke tour guide-nya ya. Kalau kamu ikutan open trip, pastikan semuanya sepakat.
  • Enjoy the scenery and try not too focus to take great photo for only the sake of great insagram feed. 
  • Beberapa saran pulau yang cocok untuk purpose kunjungan kamu ke Kepulauan Seribu, based on my point of view:
    • Kalau mau berlibur cantik atau membawa keluarga yang mungkin akan ribet kalau stay di rumah warga, better visit Pulau Putri karena tempat penginapannya lebih cocok
    • Kalau mau berlibur tanpa harus khawatir hilang sinyal, try Pulau Pramuka
    • Kalau mau camping, try Pulau Dolphin
    • Kalau mau merasakan kehidupan ala masyarakat lokal, bisa ke Pulau Harapan
    • Kalau mau merasakan kehidupan masyarakat lokal sambil jalan-jalan sendiri ke pantai, better ke Pulau Pari
Semoga penggalan cerita dari kunjungan gue ke Pulau Harapan bisa menambah referensi kamu untuk berlibur di Jakarta ya!


Tuesday, February 9, 2016

Not His Story: Another Opportunity, Another Trip to Singapore [Revision]

Bukan cuma proposal penelitian dan skripsi yang boleh dan bisa direvisi, tulisan di blog juga bisa dan dimungkinkan untuk direvisi kok. Tulisan kali ini tujuannya untuk memperbaiki dua tulisan yang pernah gue post dan telah gue hapus. Well, semoga pesan utama dari tulisannya bisa tetap tersampaikan :) -N

Beberapa pihak menganggap bulan Januari sebagai the trial month of the new year, sehingga bisa lebih baik di bulan-bulan berikutnya. Kalau menurut gue pribadi, a good start will lead us to such a great experience to be proud of in the end and a good start is relative. Awal yang bagi kita mungkin buruk bisa saja punya makna baik setelah direfleksikan, bukan? Secara garis besar, bulan pertama dari 12 bulan di tahun 2016 ini punya kesan yang sulit dilupakan dan gue harap gak akan bisa terlupakan sehingga bisa jadi pembelajaran di masa mendatang (that's why I'm writing about it naaaw). Salah satu alasan sulit terlupakannya bulan Januari adalah karena gue bisa ke Singapura (lagi)! Dari tahun 2014, gue dan sepupu gue selalu berencana ke Singapura, namun realisasinya kosong besar (meskipun akhirnya kita berdua berhasil ke Malang bulan November silam). Alhamdulillah kunjungan ke Singapura di akhir bulan Januari itu tidak begitu memakan biaya besar karena disubsidi. How?!

Awal tahun 2016 gue memperoleh sebuah broadcast message di LINE group pengurus himpunan yang isinya adalah undangan acara ASEAN CAREER FAIR WITH JAPAN 2016 IN SINGAPORE. Salah satu unsur dari pesan itu yang membuat gue menggebu-gebu adalah bahwa biaya akomodasi DITANGGUNG PANITIA. Butuh sekitar tiga hari sejak pesan itu dibagikan oleh salah satu junior di kampus sampai akhirnya gue mengisi form, menyertakan CV dan transkrip, dan men-submit semua itu ke panitia lewat website resmi mereka asean-career.com. Rupanya, hanya butuh beberapa jam saja hingga gue menerima e-mail balasan dari panitia yang isinya gue berhasil mendapatkan undangan resmi untuk hadir di ASEAN CAREER FAIR 2016 tersebut. Bahagia? tentu, bersyukur? wajib, bingung? PASTINYA! Bagaimana gak bingung, gue sama sekali belum pernah ikut pameran bursa kerja di Indonesia, apalagi di luar negeri? Meski begitu, dukungan kedua orang tua gue begitu mendengar bahwa gue memperoleh undangan ke acara itu cukup membuat gue tetap semangat. GIMANA GAK SEMANGAT, KE SINGAPORE LAGI BOK!!! :p

Dari hari gue memperoleh email dari panitia hingga keberangkatan, gue mengisi hari-hari dengan membaca bahan skripsi (yea it's gettin real!) dan memperhatikan company profile dari peserta pameran yang merupakan perusahaan dari negeri samurai, Jepang. Dari 17 perusahaan yang ikut serta, perhatian gue tertuju pada sejumlah perusahaan yang membuka kesempatan bagi mahasiswa from all major seperti Nitori (retail company, seperti IKEA-nya Jepang), Plan Do See (bergerak di bidang jasa perhotelan, restoran, dsb), SG Holding (logistic company), Yamato Transportation (also logistic company), Takenaka, dan Fuji Xerox Asia Pacific (yang lokasi kerjanya adalah di Singapore). Kenapa gue fokus pada perusahaan-perusahaan yang membuka kesempatan buat all major? Karena gue menganggap bahwa akan ada job training yang bisa jadi jalan untuk gue buat belajar untuk bekerja sekaligus mengaplikasikan ilmu antropologi gue di perusahaan tersebut. Bagi yang belum pernah ikut magang seperti gue, rasanya job training menjadi penting untuk tahu job description kita dan mengenal situasi tempat kerja. Selain membaca company profile, mempersiapkan CV dan cover letter atau surat pengantar juga sangat penting. I got a lot of help from google image, karena jadi dapet bayangan struktur cover letter tuh seperti apa sekaligus belajar bahasa inggris yang lebih formal.

Beberapa hari sebelum keberangkatan (I went to Singapore on January 29th and the event was on the next day), gue mendadak parno: khawatir lupa cara ngomong dalam bahasa Inggris dan takut pesawat kenapa-napa. Alasan parno yang nomor dua muncul setelah nonton music video dari GAC untuk single mereka 'Cinta'. I love that song and also the video, tapi potongan video yang menggambarkan ada kecelakan pesawat itu bikin gue merasa salah dan nyesel nonton video itu sebelum berangkat. Saat berangkat dari rumah sampai tiba di Arianna Hotel, Singapore (tempat menginap langganan selama ke Singapore), bawaannya gak tenang. Maunya semua cepat selesai, well at least sampai tanggal 30 selesai karena sisanya diniatkan buat jalan-jalan :p. Di pesawat kebetulan dapat tempat duduk yang gak biasa, alias terletak di pinggir dekat jalan utama, alhasil rasa gak nyaman itu membuat gue agak meriang di malam harinya. Beruntung banget nyokab yang ikut menemani ke Singapura membawa sejumlah obat-obatan yang bisa meredakan rasa gak enak badan itu. 

Tanggal 30 Januari 2016 akhirnya datang juga. Rasa khawatir tentu masih ada, tetapi sedikit terobati dengan menyantap plain prata dengan kari ayam dari C.M.K. 2001 Restaurant yang terletak gak jauh dari hotel. Selama dua kali ke Singapura (dan kemarin adalah kali ketiga yang pakai nginep di negeri singa itu), restoran itu jadi pilihan utama buat sarapan karena buka dari pagi dan dekat dari hotel. Harganya juga gak berubah banyak dari kunjungan terakhir gue di tahun 2014. Memang pada dasarnya kalau perut terisi, perasaan jadi lebih tenang juga sih :p. Oh ya, acara ASEAN CAREER FAIR 2016 berlangsung di Singapore Expo, tepatnya di Max Atria (lokasi dari Expo yang biasa digunakan untuk meeting atau conference). Lokasinya mudah dijangkau karena memang terhubung dengan stasiun MRT EXPO, satu stasiun dari MRT Changi Airport. Kalau dari hotel gue yang letaknya dekat dengan MRT Ferrer Park (exit F) di  North East Line (jalur ungu), bisa dengan dua cara:
  1. Cara gampang: Dari Ferrer Park, ambil kereta arah Harbour Front dan berhenti di Outram Park dan ganti ke East West Line (jalur hijau). Kemudian ganti kereta di Tanah Merah yang ke arah Changi Airport, berhenti di Expo
  2. Cara belibet tapi kesannya deket (padahal capek juga sih): Dari Ferrer Park, ambil kereta arah Punggol dan berhenti di Serangoon kemudian ganti kereta yang Circle Line (warna orange) ke arah Marina Bay. Berhenti di Paya Lebar untuk ganti kereta ke jalur hijau yang ke arah Changi Airport/Pasir Ris (termasuk di dalamnya ganti kereta di Tanah Merah).
Gue dan nyokab memutuskan untuk jadi the explorer dengan menggunakan cara yang ke dua. Capek memang, tapi setidaknya punya pemandangan dan pengalaman baru. Kembali pada acara utama, yaitu ASEAN CAREER FAIR 2016, gue sampai di lokasi agak lebih awal. Tapi, ke-ambi-an gue itu membuat gue jadi bisa kenalan dengan beberapa peserta dari negara lain seperti Vietnam, Singapore, dan Filipina. Gak hanya berkenalan, kita juga foto bareng..yaa kalau di tulisan yang pernah gue baca sih katanya kita belum bisa menyebut bahwa kita mengalami suatu momen kalau belum ada fotonya :p. Hanya butuh beberapa menit sebelum akhirnya gue bertemu dengan mahasiswa dari Indonesia, tepatnya dari ITB dan UNAIR. Kebetulan gue dan anak UNAIR datang tanpa kenal mahasiswa dari universitas yang sama, berbeda dengan anak-anak ITB yang beda jurusan tapi datengnya bareng-bareng. Kenalan gue bertambah! Itu kesempatan penting pertama yang gue peroleh dari ikut career fair ini


Invitee from Indonesia, Singapore, Vietnam, and Philippine 


#TeamIndonesia


Begitu dipersilahkan untuk masuk ruang pameran, niat awal gue adalah mengunjungi booth dari Nitori. Entah kenapa, begitu mendekati booth, kok perasaan gue bilang coba liat yang lain dulu....akhirnya booth pertama yang gue kunjungi adalah milik SG Holding, sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang logistik. Gue disambut dengan ramah dan suasananya nyaman banget! Begitu datang, gue sudah dipersilahkan untuk duduk agar bisa mengikuti presentasi yang dibawakan oleh pihak HR dari perusahaan itu. Kebetulan, representatif dari SG Holding adalah orang Inggris sehingga bahasa inggrisnya mudah gue tangkap dan gue pahami, ALHAMDULILLAH :"). Berhubung gue awam banget dalam urusan career fair, begitu ditanya apakah gue mau mengumpulkan CV untuk interview, ya gue jawab aja iya. Rupanya gue mendapat giliran interview pertama! Bingung pastinya, cuma yaudah nikmatin aja deh. Sebelum interview, gue sempat berkunjung ke booth Nitori dan mengisi application form. Sempet ngobrol juga sama salah satu anggota dari recruitment team Nitori yang berbuah kenyataan pahit bahwa gue harus mampu ngomong dan mengerti bahasa Jepang saat interview di hari itu. Kecewa? BANGET! Tapi keinginan bekerja di Nitori itu berbuah manis karena pihak HR yang gue ajak bicara itu bilang bahwa akan ada kesempatan untuk membuka lowongan bagi pekerja dari luar Jepang. Tanpa basa-basi, gue tetap memberikan CV+application form in case ada lowongan di masa mendatang. Usai dari booth Nitori, rupanya gue sudah dapat giliran buat interview dengan SG Holding. Alhamdulillah saat interview, suasananya santai namun tetap formal. Ketakutan bahwa gue bakal lupa bahasa inggris menghilang begitu saja. TAPI, momen ter-zonk muncul ketika gue diminta mendeskripsikan diri dengan bahasa Jepang... i repeat..BAHASA JEPANG. FIX MAMPUS DI TEMPAT! Karena gak mungkin gue kabur begitu saja, akhirnya gue keluarkan saja apa yang gue bisa, alias kalimat hajimemashite, watashiwa nana desu. Sisanya? pasrah wae pake bahasa Inggris. Kesempatan penting kedua yang gue dapatkan adalah diingatkan betapa pentingnya me-maintain ilmu yang sudah dimiliki, dalam hal ini adalah bahasa Jepang yang gue pelajari semasa SMA. 


Usai interview, gue merasa bingung harus ngapain. Lemes banget karena 'tertampar' kenyataan bahwa gue terlalu malas dan tidak peduli untuk belajar bahasa Jepang dengan baik. Akhirnya gue 'mencari nafas' sebelum akhirnya masuk ke ruangan pameran lagi. Di dalam ruangan, gue mengisi application form untuk Yamato Transportation. Sedikit kagok ketika harus mengisi gaji yang diharapkan karena gue tahu setiap negara punya nilai upah minimun yang beda-beda. Di sini gue belajar bahwa kalau mau memasuki dunia kerja, we have to know about the standard salary  for fresh graduate. Jangan hanya sebatas apply kerja aja, istilahnya tahu hak dan kewajiban. Beres mengisi form dan mengumpulkan CV, gue keluar ruangan pameran untuk makan siang. Makan siang selama ASEAN CAREER FAIR 2016 ditanggung oleh panitia loh! Lumayan banget menghemat biaya makan satu kali selama di Singapura. Bahkan beberapa teman dari ITB menyayangkan kenapa gak bawa kotak makan...lumayan bisa stock sampai sore. Ada benernya juga ya -_-". Setelah makan, gue memutuskan mengambil istirahat selama 1 jam untuk memikirkan apa yang gue harus lakukan sampai nanti jam 5 sore, berhubung uang subsidi untuk akomodasi baru diberikan saat acara selesai (sekitar jam 5 sore itu). Sekitar jam 2 siang, gue kembali ke dalam ruangan dan apply untuk Takenaka dan Fuji Xerox Asia Pacific. Dari hasil kunjungan itu, gue mendaftarkan diri untuk bisa interview dengan Fuji Xerox pukul 4 sore. Sambil menunggu interview, gue memutuskan untuk menyudahi kegiatan browsing di ruang pameran dan menunggu waktu. Untungnya gue bertemu dengan dua anak FISIP UI yang kebetulan salah satunya pernah satu kelas di semester pertama kuliah. Kami bertiga akhirnya ngobrol sambil sharing seputar perkuliahan dan upaya mencari kerja di career fair ini. Selama ini gue adalah tipe orang yang kurang berani memulai percakapan, cenderung 'adaptasi' dulu sebelum bisa menikmati suatu momen. Di kegiatan ASEAN CAREER FAIR 2016 ini, gue berkesempatan untuk 'ditantang' oleh situasi untuk punya inisiatif dalam hal bersosialisasi dengan orang lain, dan rasanya kesempatan penting yang ketiga ini wajib di maintain sampai tua.

Jam 4 sore-pun tiba dan gue ikut dalam interview dengan Fuji Xerox Asia Pacific. Alhamdulillah kali ini tidak membutuhkan deskripsi dalam bahasa Jepang :"). Wawancara juga berjalan cukup lancar, bahasa inggris gue juga gak jelek-jelek amat, yaa overall lancar dan baik. Apapun hasilnya, gue sudah punya kesempatan untuk melatih bahasa inggris dan belajar untuk 'menjual' diri di pasar kerja.

Sekitar jam 5 kurang, gue akhirnya bisa mengambil subsidi dari panitia untuk akomodasi di Singapura. Sebelum pulang, gue bertemu lagi dengan anak-anak ITB (yang memang awalnya terpisah karena berpencar mencari peluang kerja) dan menyempatkan diri untuk foto-foto bersama mahasiswa ITB dan UNAIR. Proses mengabadikan momen itu aja rame buanget, tentunya gue gak bakal bisa lupa keseruan itu sih. Akhirnya setelah foto-foto selesai, gue pamit dan menghampiri nyokab yang sudah cukup puas berkeliling area Singapore Expo sambil menunjukkan sejumlah barang yang ia beli dari bazaar. "Coklat ini dek, satu harganya 10SGD tapi di sini karena lagi bazaar jadi 9SGD dapet 3 kotak", begitu kata nyokab. Alhasil, kami berdua gak berbelanja coklat lagi di Bugis maupun di Vivo City seperti biasa. Dari Singapore Expo, gue dan nyokab memutuskan untuk makan malam di daerah Bugis, tepatnya di Bugis Junction. Gue bener-bener lupa bahwa hari itu adalah hari sabtu, alhasil semua tempat makan penuh dan kami berdua berakhir di Yoshinoya....jauh-jauh ke Singapore makannya yoshinoya lagi dan lagi....gapapa yang penting bisa mengisi perut sebelum kembali ke hotel. Malamnya, gue tertidur sambil tersenyum lega karena tujuan utama ke Singapura selesai sudah. Sisa hari yang ada, mari untuk jalan-jalan!

Pada hari Minggu (lah jadi nyanyi), gue dan nyokab mengunjungi S.E.A. Aquarium di Resort World Sentosa, Esplanade, Gardens by the Bay, dan makan malam di ION Orchard. Ini adalah kali pertama mengunjungi S.E.A. Aquarium dan Gardens by the Bay. Gue terpesona dengan aquarium yang ditata begitu indah, begitu juga taman yang luas ditengah-tengan Singapura yang serba sibuk. Sayangnya, kunjungan ke Gardens by the Bay membuat gue dan nyokab merasakan hujan pertama selama pergi ke Singapura. Bagaimana kemudian kunjungan gue ke Esplanade? SUNGGUH TAK MAU KU LUPAKAN! alasannya adalah gue menikmati salah satu band yang sedang sound check di outdoor stage Esplanade dan perhatian gue tertuju pada penabuh drum dari band tersebut. Musik dari band tersebut mungkin bukan genre yang biasa gue nikmati sehari-hari, tapi tanpa adanya lirik membuat gue bisa menikmati momen siang hari di Singapura yang padat oleh wisatawan. Sang Penabuh Drum juga terlihat menikmati momen sound check saat itu dan membuat gue terpana aiiiishhhh!. Setelah berhasil ngecek di instagram, gue mendapati nama band tersebut adalah SPHAERAS. Begitu gue sampai di Jakarta keesokan harinya, langsung cek youtube dan men-download beberapa lagu dari mereka. Gak hanya nama band itu aja yang gue temukan di internet, tetapi juga nama si penabuh drum itu (YESH!)

Anyway, begitulah pengalaman gue selama di Singapura. Gak hanya bisa menikmati udara segar ditengah kesibukan negeri singa, gue punya banyak kesempatan dan pembelajaran penting untuk bisa direnungi dan diaplikasikan dalam kehidupan gue. Kalaupun gak berhasil 'nyantol' di salah satu perusahaan yang gue inginkan, setidaknya pengalaman itu jadi persiapan gue untuk langkah-langkah lainnya dalam mencari pekerjaan setelah lulus. Yang penting sekarang adalah: SELESAIKAN PROPOSAL PENELITIAN BIAR CEPET MULAI SKRIPSI DAN WISUDA!!! :") Bismillah.

Weekly  Current Obsession

SPHAERAS

Yap, hasil nonton mereka sound check di Esplanade beberapa hari lalu membuat gue menemukan hal baru untuk dinikmati sampai beberapa waktu kedepan. Mereka adalah instrumental band dari Singapura yang beranggotakan Zakhran, Hao Kai, Chun Kit, dan Axel. Musik mereka cukup bisa menemani gue menyusun latar belakang proposal penelitian (yang sampai detik ini belum beres) sambil 'nostalgia' akan kunjungan ke Singapura kemarin. So far, album mereka baru 1, MOIRAI, dan bisa di download di iTunes. My favorites go to Albert Fish, DeLorean, dan Same Decaying Matter.


Monday, August 11, 2014

Not His Story: Having a Blast in South Sentul

Located in Bogor, West Java, Indonesia, Sentul has been the new place for people who live in Jakarta to have some fun. People know this place probably because there's a race circuit in that location. Well, i'm not going to tell you about my time visiting that circuit (in fact, i haven't been there). Some of my friends already visited a theme park named JUNGLELAND, located in South Sentul, which became famous because it almost look like Universal Studios in Singapore. And they said, beside Jungleland, I also need to visit a floating restaurant named Ah-Poong which located next to South Sentul Exit.

And here's my review
Famous USS-Look-alike Globe

Lately, i've been close to my cousins from my dad's side, probably because we're live closely and born in such a close year (93-94-96). And don't forget, the social media bring us closer. So, on Ied Mubarak's 2nd day, we decided to visit Jungleland and Ah-poong on Friday, August 8th. Then, i visited Jungleland's website to see the admission ticket price and promo. More than lucky, i found out that BCA FLAZZ will give the owner of the card 35% off on peak season& weekend, and 45% off on weekdays. Since the August 8th is still on the peak season, so we only got 35%. The normal ticket is 200.000IDR each and because of the discount, we only paid for 130.000IDR each. That promo only valid for 6 ticket in one FLAZZ card. Not only got the discount, we also got 20% off voucher for THE JUNGLE (water park) and free admission to JUNGLE FEST. 

The gate open at 10.00AM, and we're too early for that. We arrived at 9.00AM (only took 1 hour from Lebak Bulus to Sentul! wew!!), so we walked around and found an open cafe and decided to have kind of breakfast. Me and my cousin, Odi, bought green tea (16.000IDR/glass, pricey..i know), Dyah bought a french fries with cheese and Priska bought Oreo Milkshake.At least we have a place to chit chat and took pictures with my monopod. At 10.00AM we walked to the ticket box and bought 4 tickets (130.000IDRx4=520.000IDR with FLAZZ BCA). When you enter the gate, your ticket (i do love the ticket!)will be scanned and you'll meet some photographers. They'll took the picture of you and give you a ticket. You can exchange the ticket with your photo, but you have to pay for it (90.000IDR for small picture, 100.000 for bigger picture. You can also make a key-chain with your photo or buy the CD of all of your photos in Jungleland for 300.000IDR...too pricey!!). Didn't want to loose a moment, I asked the photographer to take the picture of us using my Fujifilm Instax 8s, the result wasn't disappointed.

Instax Version

The park's photograper's version

The first thing on my mind was: where should I go?

the sign, for me isn't too helpful. I still get confused because there're a lot of empty lot in this place. I suggest you to go to the right side after you entered the gate. Then, you can enjoy some adrenaline-junkie-attraction on the CARNIVALIA section. In this place, you can found a haunted house named 'RUMAH JELANGKUNG' , DISK'O ( a spinning disc, which i love), DISCOVERY ( spinning pendulum, I would love to play with this attraction, but i just can't imagine it), AIR RACE (was in maintenance when I was there), BUMPER CAR, FERRIS WHEEL (love the view..but I prefer the FW on DUFAN), and DINO WORLD (the dino seems alive, but not really interesting. I believe they can do better). At that time, i didn't visit CARNIVALIA first, me and my cousin decided to visit TROPICALIA and try CURAM JERAM. Well, on CARNIVALIA, i tried DISK'O, BUMPER CAR, DINO WORLD, and FERRIS WHEEL (for two times!). On friday, the moeslim man could do Friday Pray on a Musholla, next to RUMAH JELANGKUNG (they'll announce it! Don't worry to miss it).

Ferris Wheel Selfie! EPIC!

Well, i pretty had good time on TROPICALIA. I do love the HARVEST TIME and AYUN AYUN. Those attraction help  me to be dry after a crazy, and my favorite, attraction. TROPICALIA basicly have a lot of kids attraction. Next to TROPICALIA is MYSTERIA. Actually, there are A LOT OF COOL ATTRACTION on this place, such as RARAFTINGAN (at that time, the river was receding), MEGA DROP, SNAKE COASTER...but all of them was still on maintenance huhuhu :"(. But, to add a lil mystery sparks, you can play the BOAT BLASTER! I highly suggest to play on that attraction at around 3PM because you'll meet random people to play with. It was great! And highly recommended. If you don't want to get wet..DO NOT TRY THIS ATTRACTION, EVER! We played on this attraction for 4 times. At first, was too early so our enemy was just the attraction's team. But on our 2nd to 4th time, we actually had a battle with other visitor and I got really really wet! They also sell a raincoat for 15.000IDR, but c'mon....!!
Ayun Ayun, edited using VSCOCAM & Afterlight on iOS

Ferris Wheel, edited using VSCOCAM & Afterlight on iOS


For lunch, you can go to 3 different resto in Jungleland. For Indonesian food, you can try the restaurant neer the CARNIVALIA. I bought Soto Mie for 35.000IDR and ES CAMPUR for 20.000IDR. The order method in this place is quite unique. Entering the food hall, you will get a card. Then, the food counter will give you a stamp. You eat the food first, and pay later by showing the card to the cashier. 
the food yard card

Ketoprak



We finished our fun time on Jungleland at 4PM. That theme park was pretty hot because there're not a lot of tree. Here's some suggestion for you if you want to visit JUNGLELAND
  • Use sunscreen
  • Bring another clothes (top, bottom, underwear) and towel (the mini). And also a plastic bag
  • You still be able to bring your own food&drink, just make sure you put it on tupperware
  • dress properly...don't dress up like you're going to the mall..and i mean it (forget the heavy make up, dear lady)
  • If you decided to take public transportation, you can try APTB SENTUL-BLOK M
  • Bring your hat
  • Don't forget your camera. eventhough  you'll forget to take some cool pics, but please don't forget to take a selfie of you and update on your social media platform :p
Okay, after JUNGLELAND, we went to AH-POONG, a floating restaurant. The place was great and love the ambience. The restaurant is developed by EAT and EAT, so you need to buy a card. But don't worry, if the first money (when you buy the card) isn't enough, you can add more then. And when you're done, you can refund the money. 

I ate Wonton Noodle Combination (with chicken and duck) for 33.000IDR and mineral water for 6000IDR. Then I also tried the famous snow ice (watermelon&lychee ice) for 25.000IDR.
Wonton Noodle Combination

The Snow Ice

Don't forget the instax photo!


Behind the restaurant, you can have an experience to enjoy canoe ride for free! If you're generous, you can give some money to the boat man. Unfortunately, i didn't take that chance because it's too late and we're already tired. The river sounds make your dining experience feels priceless.

Well, I guess that's all of my experience on South Sentul. Before i say 'see ya', here's the direction to both place
  • AH-POONG: go to JAGORAWI highway to Bogor and take the 'SENTUL SELATAN' exit. Go left, on the roundabout go to right. The restaurant located in front of ANDALUSIA MOSQUE.
  • JUNGLELAND: go to JAGORAWI highway to Bogor and take the 'SENTUL SELATAN' exit. Go left and follow the Jungleland direction (the sign is very clear! and you can follow it)




Tuesday, July 22, 2014

Not His Story: Spending Summer in Yogyakarta

Finally, something great to blog about!

Setelah empat hari (plus dua hari) tidak menginjakkan kaki di rumah, akhirnya saya bisa kembali di hadapan laptop dan kembali menulis lagi. Now, I'm gonna tell you about my great journey for the last 4 days in Yogyakarta. It was really great and unforgettable. Bahkan saya dan kedua sepupu saya, yang bersama-sama ke Yogya kemarin, berencana untuk kembali berpetualang dengan yang lain...probably next year, Aamiin.

H-2 & H-1
Berhubung di hari Selasa malam saya harus kembali melakukan observasi untuk project yang sedang saya kerjakan, maka saya memutuskan untuk menginap dari hari Selasa hingga hari sebelum keberangkatan ke Yogya, yaitu hari Kamis pagi, di rumah kakek-nenek saya di kawasan Kebayoran Baru. Di hari selasa malam, saya dan kedua sepupu saya, Marsha dan Dio pergi ke salah satu mall di kawasan Jakarta Selatan. Sambil melakukan observasi, saya menghabiskan waktu dengan kedua sepupu saya itu yang untuk 2.5 tahun belakangan tinggal di negeri orang, Cina untuk lebih tepatnya. Saya menemani mereka untuk menikmati Yoshinoya yang kalau di Cina, menggunakan daging babi sehingga mereka tidak bisa menikmatinya. Setelah itu kamu menikmati desert di Magnum Cafe dan kemudian pulang.

Hari rabu pagi, sahur pertama saya tanpa orang tua di tahun ini. Saya menghabiskan sahur hari itu dengan kedua adik sepupu saya dan tante saya (their mom, obviously). Setelah sahur, saya kembali tidur dan bangun cukup siang untuk kemudian merapikan koper yang akan dibawa ke Yogyakarta esok harinya. 

DAY 01, Jakarta-Yogyakarta
We're taking the very first flight, 05.50 AM using Air Asia.

Bangun harus jam setengah 3 untuk mandi (it was FREEZING and yes, I washed my hair) dan sahur. Saya dan Marsha berangkat dari bilangan Kebayoran Baru sekitar pukul 03.45 oleh sepupu saya lainnya, Priska. Sempat khawatir akan terlambat dan gak sempat sholat subuh, tapi Alhamdulillah waktu masih cukup panjang untuk check in, drop barang di bagasi pesawat, dan sholat. Sekitar 05.50 kami take off dengan harapan sampai di Yogya satu jam setelahnya. Ternyata, kami sampai agak lebih cepat. Pengambilan koper dari bagasi pun cukup cepat. 

Berhubung ini adalah perjalanan saya pertama kali tanpa orang tua, jadi sempat agak khawatir karena saya juga harus menjada kedua adik sepupu saya tersebut. Awalnya saya berfikir untuk menuju hotel dengan taksi. Maka dari itu, kami berusaha mengunjungi booth dengan tulisan TAXI. Memang ada antrian di depan booth tersebut sehingga saya dan kedua sepupu saya 'tergoda' untuk menggunakan jasa angkutan yang menawarkan bebas antri. Dari bandara menuju POP! Hotel di jl. A.M. Sangaji kami kena charge sebesar 100.000IDR. Agak shock sebenarnya karena berdasarkan google map, jarang bandara ke hotel tidak sampai 1 jam. Tapi karena kami agak jet lag, kami bayar saja. Agak rugi sebetulnya, tetapi dengan kendaraan itu kami merasa lebih nyaman. Mobil yang kami gunakan adalah avanza sehingga luas, tidak seperti taxi pada umumnya yang cenderung lebih kecil. Saya tidak mau rugi, maka sebelum menuju hotel, saya meminta pak supir untuk melewati kawasan UGM untuk survey lokasi ujian Marsha di hari ke tiga kunjungan kami ke Yogyakarta. Sangat bersyukur karena pak supir bernama Karyono memang tahu lokasi dan banyak bercerita pada kami. Yaaa 100.000IDR sudah dengan pengalaman orang lain yang cukup menari..buat saya pribadi, ruginya hanya di materi saja. 

Sesampainya kami di POP!Hotel, masih terlalu pagi untuk check ini (jam 09.00, yes it is soo early). Akhirnya kami memutuskan untuk berjalan kaki hingga Malioboro. Kami mengalami salah jalan sebetulnya...kami mengikuti arah mobil karena takut untuk menyebrang. Jadi yang seharusnya jalan lurus saja dari hotel, kami malah berjalan memutar. Karena bingung dan masih mengantuk, kami berhenti di KFC Malioboro. Untungnya Priska memang sedang tidak berpuasa, jadi ada waktu untuk rehat sejenak berhubung belum dapat kamar hehehe :p. Di KFC, kami bergosip ria sambil menikmati sejuknya ruangan hehehehe. Satu jam setelah itu, kira-kira, kami memutuskan untuk mengunjungi Keraton Yogyakarta yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kawasan Malioboro. Kami memutuskan untuk naik becak kesana dan menghabiskan 30.000IDR untuk dua becak.Di kawasan keraton, biaya yang harus dikeluarkan adalah 5000IDR/orang+1000IDR untuk biaya izin foto di kawasan tersebut. Kami memutuskan untuk tidak menggunakan guide, selain memang menghemat pengeluaran, kami memang hanya ingin menghabiskan waktu saja disana. Like most girls in my city, selfie is important and also taking pictures to be uploaded to any social media is also important for us. Jadi, dengan monopod (or 'tongsis') kami berfoto bersama-sama. Lucunya, banyak wisatawan asing yang terlihat heran dengan apa yang kami lakukan. Yaaa lumayan lah ya, pahala membuat orang lain tertawa, LOL. Sambil melihat-lihat, kami mampir ke sebuah (well, let me call it) museum yang berisikan peralatan keramik dan perak milik keluarga kerajaan. Seorang penjaga (i guess he's an 'Abdi Dalem', forgot to ask actually) memberikan penjelasan pada kami. Kemudian ia 'membaca' diri kami melalui tanggal lain (or Primbon). Dari hasil membaca tanggal lahir saya itu, ia mengatakan bahwa saya orang yang sedang-sedang saja dari segi kemampuan belajar, mengingat orang tua saya adalah dua orang yang pintar. Ia juga mengatakan bahwa saya dan saudara saya terbilang akrab ( and I Do agree with this!). Yang serunya lagi, ia mengetahui nama kota asal dari keluarga besar saya. 

"Kamu orang Jakarta ya?"
"hmm iya..campuran sih pak sebetulnya"
"hmmmm dari Mojo...."
"lah....iya Mojokerto"
"iya saya lihat kamu ada keturunan dari Mojokerto dan Magelang"

Sedikit kaget sekaligus bingung, kenapa ada Magelang..sedangkan sepengetahuan saya, Magelang bukanlah nama kota yang relevan dengan  kehidupan saya. Ternyata, ketika saya ceritakan hal tersebut pada orang tua saya, kakek dari sisi Ibu memang ada keturunan Magelang....jeng jeng...

Malioboro to The Palace using Becak 

The Gate of The Palace in double vision

Setelah puas mengelilingi Kraton, kami naik becak menuju hotel karena jam sudah menunjukkan pukul 11.00. Kami memutuskan untuk kembali ke hotel dengan harapan sudah bisa check in. Dari keraton menuju Hotel, kami menghabiskan 70.000IDR untuk dua becak (sebetulnya bisa lebih murah kalau jago nawar, ini juga sudah ditawar harganya). Saya sih merasa gak begitu rugi mengingat memang si tukang becak mengajak saya berkeliling meskipun gak saya minta. Alhamdulillah ketika sampai hotel jam 11.30, kami sudah bisa check in dan menikmati kamar hotel tersebut. Awalnya saya khawatir kamar kami akan terasa sangat kecil. Tapi ternyata tidak! Kasur kami cukup untuk 3 orang dan bahkan bisa ditambah 1 orang yang bisa tidur di sofanya. Ada selimut bersih yang dapat digunakan untuk orang yang tidur di sofa. Memang, tidur di sofa kurang nyaman, mengingat ukurannya memang lebih kecil. Untuk bantal, bagi orang ke-tiga yang menginap di hotel (jika ingin) harus membayar 50.000/malam. Yaaa karena saya rasa gak worth it, akhirnya saya menggunakan selimut tambahan dan selimut yang saya bawa dari Jakarta sebagai bantal. Lumayan bikin hangat badan karena AC di kamar cukup dingin, belum lagi di malam pertama menginap saya memang tidur dengan menggunakan tanktop dan celana pendek, hehehe. Oh ya, kami menghabiskan 864.000IDR untuk 3 malam+30000IDR untuk deposit hotel card. Pemesanan kami lakukan secara online melalui booking.com. Di kamar hotel POP!Hotel, tersedia handuk, sabun & shampoo, air panas untuk mandi (dan di wastafel), dan selimut tambahan seperti yang sudah saya infokan sebelumnya. Kamar mandi tidak terlalu kecil bagi saya, tapi memang sulit meletakkan baju tapi cukup untuk meletakkan handuk kok. Hotel ini, dari segi kamar dan pelayanan, saya beri skor 8/10. 

Sesampainya di kamar 251, kami langsung merapikan barang-barang dan terlelap. Terbangun ketika menjelang waktu berbuka, kami langsung menuju lantai satu untuk membeli minuman hangat dari vending machine. Di POP!Hotel Yogyakarta ini ada dua vending machine, yang pertama dari Coca Cola yang isinya minuman bersoda dan minuman dari pabrik tersebut. Satunya lagi adalah untuk minuman hangat seperti kopi dan susu. Harganya 10.000IDR untuk masing-masing minuman. Untuk vending machine dari Coca Cola, kita harus membeli voucher sehargan 10.000IDR di resepsionis. Saya sendiri memutuskan untuk membeli hot milo untuk berbuka. ternyata oh ternyata.....POP!Hotel menyediakan ta'jil berupa teh hangat dan kue-kue. Another 'zonk' moment for that day....Usai menikmati minuman hangat untuk berbuka, kami kembali ke kamar hotel untuk bersiap ke Malioboro. Kali ini kami tidak jalan kaki seperti di pagi hari, kami memutuskan untuk naik becak yang memang sudah ada di depan hotel. Layanan ini memudahkan kami yang ingin berjalan-jalan dengan kendaraan roda tiga tersebut, terutama karena sudah ada price list untuk lokasi-lokasi wisata. Mereka juga bersedia menunggu loh! Untuk kunjungan kami ke Malioboro di malam itu, menghabiskan 60.000IDR PP untuk dua becak. Kami mengunjungi Mall Malioboro untuk makan di food point (lantai 3). Saya dan Marsha membeli gudeg dan Priska membeli bebek peking untuk makan malam. Total dengan minum, kami menghabiskan sekitar 90.000IDR-an. Setelah makan, kami sempat bergosip terlebih dahulu sebelum ke kawasan perbelanjaan di Malioboro dan kembali ke hotel dengan becak yang sama. Kami upayakan tidur lebih awal karena keesokan harinya, kami berencana untuk berjalan-jalan ke pantai. Tapi alhasil, kami baru tidur jam 12 malam karena sudah tidur 5 jam di siang hari.
Ini dia price list becak di POP Hotel Tugu

My dinner @ Malioboro Mall


Wednesday, January 22, 2014

Hear Me Roar: Singapore Trip 2014 pt 03 (final)

January 18th 2014


I've been waiting for these day! It's my day to visit Universal Studios Singapore. Sebelumnya kami membeli tiket di Panorama Tours seharga 66 SGD untuk adults (sudah termasuk voucher makanan 10 SGD dan potongan untuk berbelanja merchandise sebesar 5 SGD yang berlaku jika berbelanja minimal 30 SGD). Ada beberapa cara untuk memesan tiket USS. Cara pertama adalah membeli on the spot seharga 74 SGD, perlu dicatat bahwa membeli on the spot cukup banyak kekurangannya. Dari segi harga tentunya lebih mahal, pengunjung juga harus mengantri dan antriannya cukup panjang apalagi jika datang pada weekend, selain itu pengunjung tidak mendapatkan potongan 10 SGD untuk makanan dan 5 SGD untuk belanja souvenir. Saya sangat menyarankan untuk memesan tiket terlebih dahulu. Jika sudah terbiasa dengan memesan online, (calon) pengunjung bisa memesan lewat asiatravel.com. Jika memesan lewat Asia Travel, selain mendapat potongan 10 SGD dan 5 SGD, mereka juga memberikan free shuttle bus dari beberapa titik di Singapore, sehingga tidak perlu menggunakan sentosa express atau berjalan kaki dari kawasan Vivo City. Harga terakhir yang saya tahu adalah 65 SGD untuk adults. Bisa juga pesan tiket online di website Resort World Sentosa. Jika anda beruntung, ada beberapa penawaran menarik seperti potongan harga, dsb. Saya sangat sangat merekomendasikan untuk membeli tiket USS di travel agent yang ada di Indonesia. Untuk perbandingan harga, di Panorama (per Januari 2014) harga tiket USS adalah 66 SGD, di Bayu Buana 69 SGD, dan di Dwidaya Tour 68 SGD. Semuanya sudah termasuk dua tiket ajaib untuk makan dan berbelanja. Di Bayu Buana, tiket fisiknya sudah ready jadi tidak perlu menunggu beberapa hari untuk mendapatkannya. 

Saya berangkat dari kawasan hotel sekitar pukul 9.30 waktu Singapore. Beruntungnya, kawasan hotel saja ada di jalur MRT yang sama dengan Harbour Front (Lokasi untuk mencapai Sentosa Express), jadi kami hanya tinggal naik kereta dan menunggu sampai ke pemberhentian terakhir. Untuk mencapai USS, ada tiga cara dari Harbour Front, yaitu:
  1. Berjalan kaki melalui Sentosa BoardWalk. Hanya perlu mengeluarkan HTM sebesar 1 SGD. Untuk yang senang berjalan-jalan, lebih baik menggunakan cara ini. Konon katanya, jika melalu jalanan tersebut, kita bisa melihat pemandangan yang menyenangkan dan menyegarkan mata.
  2. Berhubung saya membawa kedua orang tua dan memang sengaja menyimpan tenaga untuk mengelilingi USS, maka saya memilih menggunakan fasilitas Sentosa Express, semacam skytrain yang membawa kita dari Vivo City (Mall di atas stasiun MRT Harbour Front), ke beberapa lokasi wisata di Sentosa. Untuk sampai di USS, hanya perlu berhenti di Waterfront Station (Station pertama setelah Vivo City). Biaya yang dikeluarkan adalah 4 SGD (bisa membeli tiket Sentosa atau menggunakan EZ-LINK)
  3. Yang ini bagi yang memiliki uang lebih, bisa menggunakan Singapore Cable Car seharga 26 SGD sekali jalan (Untuk dewasa) dan 15 SGD (untuk anak-anak)
Sampai di Waterfront Station, saya langsung bergegas ke USS. Tapi, jangan melewatkan kesempatan berfoto di bawah pohon permen yang ada di depan Candilicious, sebuah toko permen dan coklat yang ada di depan USS Globe. Selain itu, wajib juga rasanya untuk berfoto di depan bola dunia super besar khas Universal Studios. Berhubung saya datang pada hari Sabtu, jadi kawasan tersebut padat sekali. Untuknya saya berhasil beberapa kali mengambil foto selfie hohoho :p. Oh ya, karena sudah membawa tiket USS dari Jakarta, saya langsung masuk ke USS tanpa harus mengantri lagi. 


Wahana pertama yang saya datangi adalah Sesame Street Spaghetti Space Chase. Not recommended bagi yang berjiwa petualang, tapi sangat recommended buat yang sudah dewasa tapi masih suka dengan acara anak-anak (just like me, LOL). Kemudian, saya berniat untuk bermain di Transformers the Ride, sayangnya waktu menunggunya adalah 80 menit. Untuk yang mau bermain bersama orang-orang terdekat, waktu itu sangat lama! Memang lebih baik jadi single riders atau memiliki Universal Express (which is bayar lagi sekitar 20 SGD untuk satu tiket..geez). Akhirnya ibu dan ayah saya memutuskan untuk menikmati wahana Revenge of The Mummy. I didn't join just because I am scared of that kinda stuff. Menurut kedua orang tua saya, wahana ini sangat sangat sangat menyenangkan dan cocok buat yang mau berteriak melepas penat hahaha :p. Selanjutnya kami bermain di Jurassic Park Rapids Adventure. That's one of my favorite ride! Intinya sih main arung jeram, tetapi saya suka karena ada ceritanya dan jika duduk di tempat yang tepat (read: duduk di pinggir/dekat jalanan keluar dari kendaraan) pasti akan keluar dalam keadaan basah! Ketika saya naik wahana ini, terdapat seorang anak (sepertinya) keturunan Jepang yang duduk di kursi keramat dan turun dari rides dalam keadaan benar-benar basah! Jika mau menaiki wahana ini, pastikan isi dalam tas terlindungi dari air ya! Anyway, lebih baik jangan naik kalau akhirnya membeli/menggunakan jas hujan...sensasinya pasti beda ;)


Family pictures!

Niatnya, setelah dari wahana Jurassic Park, saya mau menonton pertunjukan WaterWorld, namun sayangnya pertunjukkan baru dimulai lagi pada pukul 3 sore, yang artinya saya harus menunggu sekitar 1.5 jam. Sambil menunggu, saya mendatang wahana Shrek 4-D Adventure. Dua tahun yang lalu, kursi saya ketika menyaksikan wahana ini tidak begitu menyenangkan, dan saya beruntung tahun ini bisa duduk tepat di tengah dan menikmati keseluruhan tayangan 4D dengan baik. Selesai dengan wahana ini, saya menikmati hidangan Fish and Chips (9.80 SGD) di Friar's Dining (kawasan Far-Far Away, tepat di seberang Shrek 4-D Adventure). Dengan menggunakan kupon makan 10 SGD, saya hanya perlu menambahkan 2 SGD untuk mendapatkan minuman (mineral water, Dasani). Saya menganjurkan untuk membeli Kid's meal. Harganya 9.80 SGD tetapi sudah mendapatkan minuman dan bisa membawa pulang lunch box bergambar woody woodpecker. Minuman berasa raspberry juga menjadi kesukaan saya, sayangnya saya lupa akan hal itu karena sudah sangat lapar, LOL. 
The Delicious Fish n Chips!

Berhubung harus mengantri dan cukup lama waktu yang saya butuhkan untuk melahap habis makanan saya, sempat khawatir bahwa saya akan melewatkan WaterWorld. TERNYATA! Saya selesai dan datang ke wahana tersebut tepat waktu. Perlu diketahui bahwa di wahana ini, kita hanya menonton pertunjukan live saja. Ada 3 kategori tempat duduk: soak, wet, dry. Saya memang sangat ingin duduk di area soak karena pastinya akan benar-benar basah kuyup. Rupanya, level basah yang saya bayangkan masih jauh dari kenyataan karena saya benar-benar kuyup layaknya tercebur di kolam hahahaha. Tetapi saya sangat sangat SANGAT menyukai wahana ini dan saya rela untuk kembali lagi ke wahana tersebut pada kunjungan saya mendatang. Puas berbasah-basahan, kami memutuskan untuk kembali ke wahana Transformer, namun karena kaki sudah lelah berdiri untuk menunggu ketika bermain di Jurassic Park, akhirnya kami menyerah dan memutuskan untuk berbelanja. Tentunya kupon potongan 5 SGD cukup membantu saya. Saya memiliki 3 tiket dan hanya satu yang terpakai, dari yang harus membayar 30 SGD, saya hanya membayar 25 SGD. Masih ada dua tiket lagi bagi yang berminat (expired on April 2014), just contact me of you want it. Keluar dari toko, ada badut Po dari Kung Fu Panda! Ketika saya berbaris, ternyata sudah terlambat karena si badut Po harus beristirahat...Ya sudahlah, untungnya saya sudah pernah berfoto dengan karakter menggemaskan itu, jadi tidak terlalu sakit hati hahahaha :p


Puas di USS, kami menginjakkan kaki di Siloso Beach. Dengan menggunakan Sentosa Express, saya naik dari Waterfront station menuju Beach Station , atau pemberhentian terakhir dari Sentosa Express. FYI, Siloso Beach adalah pantai buatan, tetapi cukup berhasil mengobati kerinduan saya akan kehidupan di pantai. Cukup berjalan sekitar 5 menit dari Beach Station, kita sudah bisa menikmati bersihnya laut Singapura. Tidak terlalu lama saya menikmati keindahan itu, saya kembali menaiki Sentosa Express menuju Vivo City untuk melanjutkan pencarian oleh-oleh dan makan malam. Sudah tiga kali ke Singapore, saya senang membeli oleh-oleh berupa cokelat di sebuah toko yang terletak dekat dengan elevator ke B2 Vivo City. Harganya cukup bagus dan ketika berbelanja kemarin, saya mendapat gift berupa sebungkus cookies dari toko tersebut..YAY!. Next, we ate halal food at Vivo City's SEDAAP Food court. Di food court ini, makanannya halal semua, jadi nyaman. Pilihannya pun banyak. Saya dan ayah saya menjatuhkan pilihan pada kwetiau goreng (sekitar 5 SGD) dengan minuman lime juice dan ice lemon tea (sekitar 1 SGD each). 


Berhubung keesokan hari saya harus kembali ke tanah air (hiks...), saya harus bergegas kembali ke hotel dan packing untuk keesokan harinya..

January, 19th 2014

Sedih rasanya harus meninggalkan Singapura, tetapi apa mau dikata...kehidupan di ibu kota sudah kembali memanggil nama saya. Sempat khawatir bahwa perjalanan kami kembali akan terhalan banjir di beberapa titik di Jakarta. 

Flight kami adalah pukul 14.35 waktu Singapore, tetapi karena Changi Airport adalah tempat yang menyenangkan, kami check out dari hotel pada pukul 10.30 waktu Singapore. Dengan menggunakan taxi, biaya yang harus dikeluarkan sekitar 20 SGD dari Syed Alwi Road menuju T1 Changi Airport. Sesampainya di bandara, kami langsung check in dan mengurus dokumen di imigrasi. Tidak perlu waktu lama untuk bisa masuk ke lounge Changi Airport. Kebetulan, dalam rangka menyambut CNY dan masih dalam rangka NY dan Christmas, ada patung tokoh Spongebob, Patrick, dan Gary yang sedang menarik kuda. Tentunya saya menyempatkan diri berfoto disana..kapan lagi?! Oh ya ada juga Social Tree, dimana kita bisa berfoto-foto ria dengan beberapa templates yang disediakan bandara untuk kemudian di share di Facebook, Email, bahkan di Social tree yang ada di Changi Airport. Lumayan buat menghabiskan waktu sambil menunggu masuk ruang tunggu. Puas berfoto, saya kembali membeli cokelat hehehe...Saya membeli smarties retro edition dengan boneka Minnie Mouse diatasnya  dan cokelat dengan isi buah goji dan raspberry. It's superb delicious! Kemudian saya naik ke skyview lounge dan menyantap Noodle Soup with Wonton di 24 Hours Food Court. It's my favorite dish at the airport. 
love love it!

This is so delicious! Officially becomes my favorite!

Special weapon for the 4th Semester xoxo

Kenyang dengan noodle soup, kami menuju ruang tunggu D41. Tidak lama berselang, ada pengumuman bahwa pesawat kami delay sampai jam 15.30 waktu Singapura dan ruang tunggunya pun pindah ke D46. Kalau tahu akan delay, saya sempatkan diri untuk kembali ke TYPO yang ada di Wisma Atria huhuhuhu. Selagi menunggu, ibu saya berkenalan dengan seorang wanita asal India yang tinggal di Jakarta. Rupanya, ia ingin bekerja sebagai dosen di perguruan tinggu untuk jurusan IT. Berbekal beberapa informasi soal departement IT di beberapa universitas, saya berikan saja alamat website universitas-universitas tersebut. Ia merasa tertolong dan tentunya pertolongan memang suka datang tanpa pertanda sebelumnya. And yap, she's right...do good to earn good. 

Pukul 15.30, pesawat Air Asia tujuan Jakarta datang, setelah melewati pemeriksaan barang di ruang tunggu, kami langsung boarding. Karena sudah sore, dan entah mengapa suhu yang dingin membuat kami lapar kembali, akhirnya kami memesan makanan di pesawat. Kali ini kami memesan Nasi Lemak dan Roast Chicken. Both were delicious! Harga masing-masing adalah 45.000IDR dan akan lebih menyenangkan kalau memesan makanan ketika memesan tiket, konon pilihan makannnya lebih banyak ;) 
Nasi Lemak

The Roast Chicken..RECOMMENDED!

As we know, Jakarta dihantam hujan seminggu belakangan ini, jadi ketika kami hendak memasuki area bandara Soetta, awan putih pekat yang terlihat. Cukup bahagia juga ketika ada di atas awan-awan itu, saya merasakan sinar matahari, karena di Singapore selama 4 hari pun, matahari tidak terlalu terlihat meski tanpa hujan. Alhamdulillah perjalanan pulang dari bandara Soetta menuju rumah-pun tidak mengalami halangan berarti, bahkan cenderung bebas macet!

Because taking selfie in the car is too mainstream!

Well..I'm looking for another opportunity to come back to Singapore again or MAYBE live there and work there someday. I hope my posts about Singapore could help you who are going to Singapore but has no clue what to do or what to prepare before going.