Showing posts with label Suggestions. Show all posts
Showing posts with label Suggestions. Show all posts

Tuesday, June 19, 2018

Sending Positive Vibes through Responding to Comment


"Na, inget timbangan...nanti rusak. Jangan makan banyak-banyak!"


How's your Lebaran so far? Sudah lewat beberapa hari, tapi vibe Idul Fitri masih terasa banget hingga hari ini. Jakarta yang masih terasa super lengang dan masih banyak kosongnya tempat parkir di mall jadi indikator bahwa semangat Idul Fitri masih cukup menggema. Mungkin masih ada juga yang berkeliling ke rumah keluarga untuk saling maaf memaafkan atau sekedar berkumpul sambil nostalgia masa kecil. 

Bertemu keluarga di Hari Raya ini pastinya meninggalkan kesan tersendiri bagi kita, sebabnya? Beragam! Mulai dari kesempatan untuk catching up dengan keluarga yang tinggal berjauhan, menikmati hidangan khas lebaran yang hanya bisa dinikmati sekali setahun, memenuhi kantong dengan uang THR pemberian om dan tante (yang tak dapat lagi ku rasakan tahun ini hahaha), dan yang gak ketinggalan, kesempatan untuk menguji kesabaran saat mendengar komentar-komentar dari keluarga kita tentang kehidupan kita saat ini baik tentang karir, pendidikan, hingga yang agak sensitif seperti....bentuk dan ukuran tubuh. Yaaa sepenggal percakapan yang gue tulis di awal tulisan ini adalah contohnya.

Bagi mereka yang memiliki tubuh dengan size yang 'berbeda' dari masyarakat pada umumnya, percakapan diatas sudah sering didengar tiap tahunnya. Bahkan, tak perlu menunggu moment lebaran, dalam kehidupan sehari-hari pun, komentar-komentar tentang penampilan juga biasa kita dengar dan baca lewat media sosial, baik untuk diri kita sendiri ataupun dari pengalaman orang lain. Menghadapi kondisi seperti ini, sometimes i wish people could stop commenting about other's physical appearance and be nice both in real and virtual life. 

Agak sulit dipungkiri bahwa penampilan fisik adalah topik yang mudah untuk membuka suatu percakapan dengan orang lain. Untuk gue pribadi, don't judge book by its cover is pretty hard thing to do, karena halaman depan dari buku-lah yang paling mudah untuk dilihat dan jadi referensi awal kita untuk menilai. 

I think it's natural for human being to believe what they see first and once they want to know more, they dig deeper. The main challenge here is to keep the thought about what you've seen inside your mind  first instead of saying it out loud without having enough reference that could support your judgement. 

For me, komentar soal penampilan fisik itu bikin aura-aura buruk terasa lebih kuat dan sangat berdampak pada mood gue saat itu, apalagi kalau sudah bernada negatif. Meminta orang lain untuk berhenti membahas penampilan fisik punya tantangan tersendiri. I personally believe, you can't change the world without changing yourself first. Di saat kita tidak dapat mengubah atau menghentikan orang lain untuk berkomentar tentang penampilan fisik kita, kenapa kita tidak mencoba mengubah cara kita menanggapi komentar dari mereka?

Thursday, July 21, 2016

Being a Plus-Size Woman | Fashion Addiction: Dress Up Rules According to Me

It's been a while since my last BPSW (being a plus-size woman) post yang bener-bener membahas pengalaman gue as plus-size woman. Nah di tulisan kali ini, gue terinspirasi sama sebuah video yang di upload sama BuzzFeed dengan judul "Things Plus-Size Girls Can't". Videonya sangat-sangat  menarik untuk disaksikan, especially for all the plus-size women yang suka insecure when it comes to dress up.

Di video berdurasi 2 menit 12 detik itu, sejumlah plus-size women (including Tess Holliday) menunjukkan ke para pemirsa sekalian bahwa punya tubuh besar bukan penghalang to do things, terutama berhubungan sama fashion kayak pakai baju bermotif, pake celana pendek, dan sebagainya.
Sebagai seorang plus-size woman yang tinggal di Indonesia, mencari pakaian adalah salah satu hal yang paling nyebelin. Alasannya? Cari size yang sesuai tuh tricky, kalaupun ada kadang harganya mahal atau modelnya terlalu dewasa untuk gue (meskipun belakangan banyak orang *ehem maksud gue remaja* yang mau terlihat dewasa sih, but definitely not me!). Belum lagi, ada banyak pantangan dalam berpakaian buat wanita bertubuh besar yang kerap ditemukan di sejumlah majalah. Dress-up taboo buat plus-size women tuh misalnya kayak pake baju dengan pattern, pake rok atau celana pendek, pake hi-waist jeans/pants, pake baju warna terang, dan sebagainya. 

Kalau urusan mencari pakaian, mungkin sudah gak begitu masalah karena sekarang udah banyak banget online shop yang menjual pakaian buat yang bertubuh besar dengan beragam gaya. If you missed my recommendation, you can click 'here'

So, my recent problem is the dress up taboo for plus-size woman.

Dari pengalaman gue, apa yang diangkat dalam video Buzzfeed itu bener baanget! Bertubuh besar gak berarti gak bisa tampil stylish. Untuk yang range usianya belasan sampai 20an akhir, banyak banget loh plus-size fashion bloggers ataupun selebgram yang bisa dijadikan inspirasi dalam hal berpakaian, dan gue rasa sekarang udah lebih gampang lah untuk cari referensi pakaian yang fashionable buat kita-kita yang bertubuh besar. Gak kayak gue dulu yang harus bergantung pada kaos dan kemeja polos karena khawatir kalau pake pattern bakal berubah bentuk (patternnya). 

Kalau sejumlah referensi nyebutin ada do and don'ts dalam berpakaian buat cewek-cewek plus-size, jangan diikutin banget. Gue baru-baru ini menyadari bahwa kadang, apa yang disampaikan di media itu belum tentu benar untuk diikutin (when it comes to dress up ya!) karena tiap orang, meskipun sama-sama bertubuh besar, punya keunikan masing-masing yang cuma bisa dipahami sama dirinya sendiri. Kunci utamanya ketika berpakaian adalah: MERASA NYAMAN. Itu main rule yang gue pegang terus kalau lagi berpakaian. Kita, wanita bertubuh besar, sebenarnya bisa mengikuti gaya apapun yang kita mau. Yang penting adalah paham cara mix and match-nya supaya terasa nyaman dipakai dan menarik untuk dilihat (oleh diri sendiri dan orang lain). MAKE YOUR MIRROR AS YOUR BESTFRIEND untuk bisa menilai sendiri pakaian yang kalian pakai, apakah kalian benar-benar nyaman dan terlihat nyaman untuk digunakan.

Mengikuti sejumlah akun yang gaya berpakaiannya sesuai sama keinginan bisa jadi starting pointbuat kita untuk mulai MENGEKSPLORASI do and don't dalam dressing up according to us. Mencapai rasa nyaman itu ada prosesnya, dalam hal berpakaian, prosesnya itu yaa mengeksplorasi gaya berpakaian yang kita suka dan gimana cara membuatnya sesuai sama apa yang kita mau.  Kalau gue pribadi, dalam mencari inspirasi berpakaian, lebih sering buka Pinterest dengan berbagai keyword. Bahkan, seringkali gak melulu cari inspirasi berpakaian dari orang-orang yang bertubuh besar, tapi juga mereka yang tubuhnya agak langsing gitu. JANGAN TAKUT untuk mendapatkan feedback dari orang lain terkait dengan pakaian yang kita pakai. Kalau dapet komentar yang agak negatif di social media soal the way we dress up, jadikan itu sebagai trigger untuk bisa dress up better than before. 
Sebelum mengakhiri tulisan ini, gue mau sedikit recap rules apa aja yang gue pake, as a plus-size women, untuk dressing up:
  1. Merasa Nyaman (ini paling penting buat gue, karena gue percaya rasa nyaman itu bisa terpancar dari diri kita).
  2. Be Best Friend with Your Mirror (in mirror, we trust!)
  3. Explore More (to make your own do and don'ts in dressing up)
  4. Don't be Afraid (trust me, meski suka bikin down, komentar negatif orang lain itu adalah trigger terbaik untuk jadi lebih baik).
Oh ya, as I told you, gue suka cari inspirasi berpakaian di Pinterest. Gue sengaja membuat kumpulan foto-foto (yg diambil dari hasil pencarian di pinterest) yang siapa tau bisa jadi inspirasi kalian dalam berpakaian. Silahkan di follow 'board' nya siapa tahu gue nambahin foto-foto lainnya (click here to check it out!).

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membaca ya ;)

Monday, May 16, 2016

Fashion Addiction: Pin, Patch, Pleasure

I still remember the time when i got addicted with pins. During my junior high school time, i put a lot of pins on my bag to make it looked cool. I lost some of my favorite pin like my Bubble's face pin that i got for free. Lately, pin and patch are on the spotlight. It totally looks rad on denim, or in my case..in every place that I want. My addiction with patch started when I saw Ucita Pohan's photo on her instagram. I saw some patches that so kawaii! And my favorite thing about those patches is I can put it everywhere! I don't have to sew it (since I'm quite bad about it), i just have to stick it in any place that I want. I put my first patch that I bought from Gogirl! Magazine Bazaar on my laptop and if I get bored, i just peel it and put it on the other place. The patches trend, i guess, made a come back after Anya Hindmarch Sticker Collection. The original sticker is actually quite pricey, so the patches that i usually bought are the alternative for you to get that similar look. 

Right now, there's a lot of online shop that offering some cool patches that you can sew/iron/stick on your clothes (and any other surface). My favorite shop, on Instagram, for patches is iPatch (@ipatch.id). The price range is 40.000IDR (for alphabeth series) to 50.000IDR (for other series). You can get their patches online (minimum 2 pcs) and offline. There's another sticker patch shop that I like (but still have no money to shop :p) named Patch Me Please and Stick Me On. If you like to sew 'em up (and customized it with your own design), you can find a lot online shop on Instagram with lower price (start from 15.000IDR). For pins, especially enamel pins, you can find 'em on Pinfolks (@pinfo_lks). The enamel pin started from 50.000IDR. They have 4 kind of pins: brooch, pairing pin (which is actually my favorite because of the price deal), collar pin, and kilt pin. Beside pin, they also sell necklace. The pin and patch shops that I recommend in this post are local shop, so much cheaper and easier to buy.

Anyway, if you have read my previous post, I went to artotel for free one night stay and did a little photo shoot on the BART during the day for my Instagram and Blog. I took these photos at 10 AM and i was sweating like crazy! I was so relieved that the sweat did not really ruin my look hahaha. I learnt that the best light comes from the sun, so yeah if anyone wants to take a cool photo, especially OOTD kind of photo, do it in the morning or in the afternoon (around 3.30 PM). Thanks for Ucita Pohan for the suggestion <3. I actually brought an outfit for the OOTD photoshoot that I planned to take on the saturday afternoon. Because of my health condition, i had to forget it. This look actually kinda unplanned but I feel so satisfied with the end result.

Anyway, if you pay attention to the clutch, there are several patches and pins that I add to make it more merrier. I sew the eyes, peace sign, star patches (they comes with the clutch, thanks to Gogirl Magazine!), and Indonesian flag (My mom bought this for my yellow jacket) patches by my self. The 'N' and Nerdy pin are from my pin addiction back in early 2000s. If you ever went to Cilandak Town Square at that time, i guess you remember there's a booth, named Fun Badges, that sell lot of pin and you can also made your own pin from them. That shop really satisfied my pin addiction at that time. Still wondering where are they now?.  For the 'N'  and 'Coffee' patches, I got them from iPatch.

Unbranded top | Grey Jegging by Dauki | Blue Running Shoes by Reebok | Clutch by Gogirl! Magazine | Gaga Pin by Pinfolks

Roll up your pants to get cooler look


that drunken fierce look...

Clutch Detail

Lady Gaga Pin by Pinfolks


From Where I Stand



Thursday, June 18, 2015

Not His Story: Becoming 'Bolang' for DO-FUN!

Selamat Datang, Ramadhan! 
Selamat berpuasa bagi umat Muslim yang sedang membaca tulisan ini. 

Bulan suci ini rasanya selalu punya cerita yang menarik setiap tahunnya, apa lagi ketika gue sudah menjadi seorang mahasiswi karena yaaa...selalu bertepatan dengan libur semester yang super panjang hehehe. Kalau Allah berkehendak, semoga saja tahun ini jadi tahun terakhir merasakan bulan Ramadhan sebagai mahasiswi, Aamiin.

Bukan tentang Ramadhan yang akan gue bahas kali ini, melainkan what did i do a day before Ramadhan, 1st. Seperti yang gue lakukan di H-1 Ramadhan tahun lalu, I spent my day with my cousin. Kalau tahun lalu, tepat sehari sebelum bulan puasa, gue dan sejumlah sepupu dari keluarga bokap menghabiskan hari dengan berenang dan nonton Transformer di Blitz Megaplex, Grand Indonesia. Bagaimana dengan tahun ini?

WE WENT TO DUFAN!
Hello, Dunia Fantasi!

Ya, akhirnya gue berhasil mengunjungi salah satu lokasi wisata di Jakarta tersebut. Sebenarnya keinginan untuk main ke theme park ini sudah ada dari setelah lebaran tahun lalu. Tapi terkalahkan oleh kesepakatan bersama (dan promo FLAZZ BCA) untuk mencoba Jungle Land di Sentul Selatan. Memang, sudah kurang lebih dua bulan belakangan ini, gue dan my partner in crime, Dyah, pengen banget melepas penat dunia perkuliahan yang makin seru ini. Keinginan tersebut akhirnya dapat terpenuhi tanggal 17 Juni kemarin.

Banyak rintangan setiap mau jalan ke dufan. Mulai dari jarak, transportasi, biaya tiket masuk, dan waktu. Beruntung sekali, puasa tahun ini mulai tanggal 18 Juni instead of 17, karena Dyah memang sedang libur dari tanggal 17, sedangkan gue sudah hampir seminggu menikmati liburan semester (YAY!). Niat awalnya, di tanggal 17 Juni, kita berdua mau berenang di Talavera, kemudian gue mendapatkan semacam kegilaan dengan mengajak Dyah main ke dufan. Berhubung kita berdua belum ada yang bisa nyetir dengan baik, maka kami putuskan untuk berkunjung dengan memanfaatkan transportasi umum dan Trans Jakarta adalah solusi dari permasalahan transportasi kami. Awalnya, kami mau menggila memanfaatkan fasilitas Go-Jek dari Cinere-Dufan, mumpung promo hanya Rp10.000,-. tapi...YA KALI DEH, kasihan abang ojeknya :(.

Back to the story, kami berdua akhirnya berangkat dari Cinere dengan kendaraan pribadi, kebetulan orang tua kami sering berangkat bersama ke kantor, jadi bisa nebeng setidaknya sampai daerah Blok M yang merupakan halte trans jakarta koridor 1 paling pertama. Dari blok M, kami menempuh perjalanan hingga halte Monumen Nasional (Monas) untuk pindah koridor Harmoni-Pulo Gadung. Tidak terlalu lama menunggu, bus trans Jakarta arah Pulo Gadung datang dan kami menikmati perjalanan dengan bus versi lama hingga halte Senen. Dari halte tersebut, kami pindah ke halte Sentral Senen yang bisa dituju dengan melalui jembatan yang ada dan tanpa harus keluar halte terlebih dahulu. Dari halte Sentral Senen, kami hanya perlu menunggu bus trans jakarta yang mengarah ke halte Ancol. Kami berangkat dari blok M jam 9 pagi dan sampai di halte Ancol sekitar pukul setengah 11. Halte Ancol tidak terlalu jauh dari tempat pembelian tiket Dunia Fantasi, kira-kira 100-150 meter. Oh ya! Begitu sampai di halte Ancol, kita akan diarahkan ke loket masuk Ancol. Berhubung sedang peak season, kami berdua kena charge Rp50.000,- untuk masuk kawasan Ancol (each: Rp25.000,-). Kirain gak bakalan kena charge karena naik trans jakarta..HUFTS.

Setelah berjalan selama kurang dari 5 menit, akhirnya kami membeli tiket Dunia Fantasi dengan harga peak season sebesar Rp 260.000,-/orang. Mahal? Tunggu dulu! Kami berdua gak beli tiket dengan harga tersebut untuk satu hari saja, tapi untuk SATU TAHUN! Yap, annual pass dufan di musim liburan ini harganya sama dengan harga kalau beli hanya untuk satu hari. Jadi kami berdua gak mau merugi hehehe. Promo tersebut hanya berlaku untuk pembelian dari tanggal 1 Juni hingga 30 Juni saja. Ketika beli tiket ini, gue sempat mengalami kepanikan. Jadi ceritanya, gue sok-sok-an mau bayar pakai debit card  BCA dengan tujuan supaya uang yang kepakai dari tabungan gak berlebihan, jadi di dompet hanya bawa uang Rp 200.000,- untuk makan dan uang pegangan aja. Saat sampai di loket pembelian tiket, ternyata BCA gak bisa digunakan! Jenis kartu yang bisa digunakan hanya yang memiliki logo VISA dan/atau MASTERCARD. Makin panik lagi karena gue lupa nge-check saldo yang ada di kartu debit cadangan, yg merupakan kartu mastercard, ada berapa. Dengan pasrah, gue menyodorkan kartu debit cadangan tersebut ke mbak penjaga loket, dan berhasil...artinya saldo gue masih mencukupi. Setelah melakukan pembayaran, kita akan memperoleh tiket kertas dengan tulisan 'ANNUAL PASS' untuk ditukarkan di arena dufan dengan kartu member. Tentunya kita berdua sangat bahagia akhirnya bisa main di dufan setelah mendapat tiket tersebut.

So excited to swing the problems away!
Taken by Dyah Ayu
We had fun! And looking for more!

Memasuki kawasan dufan, kami berdua mengikuti petunjuk arah tempat penukaran kartu annual pass yang letaknya di sebelah kiri pintu masuk. Tahap pertama yang dilakukan adalah mengambil dan mengisi formulir. Setelah selesai, kita harus mengantri untuk membuat kartu tersebut. Berhubung ngantrinya lumayan panjang, dan ternyata masih bisa melakukan penukaran hingga jam 5 sore, kami berdua mengurungkan niat untuk ikut antri buat kartu dan memutuskan untuk mengantri demi wahana yang ada. Dufan kemarin dapat dikategorikan sepi, karena gak banyak wahana yang 'memaksa' kami berdua untuk mengantri. Tujuan pertama kami adalah ontang-anting. Di kawasan tempat ontang-anting, halilintar, pontang-panting, berada, masih sangat sedikit pengunjung sehingga terasa seperti taman milik sendiri. Ontang-anting bisa dibilang wahana yang cukup ramai tapi tidak terlalu mengantri panjang. Kami berdua bahkan naik wahana ini sebanyak dua kali berturut-turut sebelum akhirnya memutuskan untuk mencoba halilintar. Sayangnya, saat itu, halilintar masih belum ada yang bermain, jadi agak malas untuk jadi orang pertama hehehe. Akhirnya kami memutuskan untuk masuk ke wahana Happy Feet yang merupakan simulator. Satu hal yang membuat gue agak amaze sama rides ini adalah kursi-nya yang benar-benar total membawa tiap pengunjung ikut dalam tiap adegan film yang ditayangkan. Kalau dibandingkan dengan 4DX di Blitz Megaplex dan Shrek Rides di USS, kursi di wahana ini lebih seru. Sayangnya, tidak didukung dengan kualitas tayangan, suara, dan effect yang baik.

RUN!

Sempat bingung untuk memutuskan wahana selanjutnya, gue dan Dyah akhirnya jalan-jalan aja sambil melihat beberapa wahana baru lainnya seperti Ice Age dan Hello Kitty. Kedua wahana baru dari dufan tersebut bentuknya indoor dan terdapat tempat makan diantara dua wahana tersebut. Oh ya, gue sendiri agak kaget karena banyak tempat makanan yang well known di dufan, seperti Yoshinoya, Okirobox, dan Hop-hop. Berhubung dua wahana terbaru itu baru bisa dimainkan setelah jam 12, kami berdua kemudian mencoba untuk mengurus pembuatan kartu annual pass lagi dan ternyata...masih ngantri panjang.
いらっしゃいませ!
Karena bingung, akhirnya Turangga Rangga atau carousel yang jadi pilihan rides kami berikutnya. Jujur, itu kali pertama buat gue menikmati wahana tersebut :p. Zona Amerika jadi tujuan kami berikutnya dan permainan yang kami nikmati adalah Kicir-kicir. Sialnya, kami berdua menduduki posisi yang salah karena posisi tersebut, ketika wahana ini berjalan, akan membuat penumpangnya harus 'bertatap muka' dengan tanah dari ketinggian tertentu. Jujur aja, gue sebenarnya penakut untuk menaiki atraksi macam ini...tapi di sisi lain, gue sangat menikmati selama mata gue tertutup hehehe. Gak kebayang kalau gue buka mata, pasti mual setengah mati. Tapi jujur, sejak 2011, kicir-kicir adalah salah satu wahana yang gue suka, selama ambil posisi duduknya tepat ya!. Dyah sebenarnya pengen ngajak gue main Hysteria...tapi anehnya, gue kok malah takut banget naik wahana ini, padahal menurutnya, hysteria gak ada apa-apanya dibandingkan dengan kicir-kicir. Berhubung masih tengah hari dan matahari lagi terik banget, akhirnya kita menunda main wahana itu. Meluncurlah kami untuk mengunjungi wahana Ice Age, tapi berhubung masih ada satu jam lagi sebelum wahana ini buka, akhirnya kita berdua berkunjung ke permainan Hello Kitty, atau lebih tepatnya semacam museum. Wahana yang satu itu sama sekali gak tepat buat kita berdua yang memang berkunjung ke dufan untuk teriak-teriak. Sambil menunggu jam 1 siang, kami berdua menyantap satu kotak okonomiyaki dari Okirobox untuk mengganjal perut sebelum (niatnya) main Ice Age. Selesai makan, ternyata...wahana Ice Age sudah dipenuhi pengunjung yang mengantri cukup panjang, akhirnya kami mengurungkan niat dan kembali mencoba mengurus annual pass kami.

Outfit: Top by H&M, Pants by XtoX, Shoes by Converse

Dalam pengurusan kartu tahunan tersebut, setelah mengisi formulir, kita akan masuk ke ruangan dengan petugas yang akan merekam sidik jadi kita dan memfoto kita. Serasa lagi buat KTP. Pembuatannya sangat singkat dan kartu juga langsung jadi. Yang bikin lama hanya mengantrinya saja. Oh ya, kekurangan dari pelayanan pembuatan kartu tersebut adalah petugas yang tidak memeriksa kembali data diri pengunjung setelah di-entry. Karena Dyah harus menahan kesal ketika nama pada kartu salah ketik...dari yang harusnya 'DYAH' menjadi 'AYAH'. Kurangnya ketelitian itu harus bisa diperbaiki biar sama-sama enak :)

Berhubung wahana Ice Age masih mengantri, kami akhirnya bermain halilintar. Sedikit pesan dari gue, please jangan over-excited dengan teriak-teriak sebelum wahananya di mulai. Gue pribadi merasa terganggu karena belum masuk jalur yang menyeramkan tapi banyak orang yang sudah teriak-teriak. Kalau pas sudah jalan keretanya, boleh lah teriak-teriak melepas ketakutan..tapi please jangan pas keretanya belum jalan. Pesan yang gue harus sampaikan kepada siapapun yang berniat main ke dufan, jangan pakai jas hujan kalau gak mau kebasahan di wahana arung jeram. Namanya juga mainan air, ya pasti basah lah! Kalau gak mau basah, gak usah main..simple bukan? Gak di Singapore, gak di Jakarta..ada aja yang pake jas hujan untuk main wahana berair. Saat gue main di wahana arung jeram, ada hal menarik yang gue temukan dan bahkan gue abadikan. Jadi, gue dan dyah naik wahana ini sampai dua kali. Yang pertama, dalam satu boat, gue bersama-sama segerombolan ibu-ibu gitu dan rasanya biasa aja: kita semua sama-sama basah. Permainan yang ke dua lebih seru. Entah karena arusnya dibuat lebih kencang dari yang pertama, yang jelas gue menikmati permainan kedua tersebut. Faktor pertama, dalam satu boat gue dan dyah bareng 5 cewek-cewek yang mungkin masih SMA dan mereka rame banget, tapi bukan rame yang mengganggu. Lebih pada ngajak rame bareng-bareng. Yang di sebelah gue berusaha untuk gak basah, tapi tetep aja kena basah. Gue basah kuyup seperti orang kecebur di kolam. Bagian terserunya adalah, lima anak itu udah hafal posisi fotografer, jadi dari jauh mereka udah teriak, 'MAS KALAU MAU AMBIL FOTO SEKARANG BURUAN! BURUAN MAS! CEPEEET!!'. Ngakak lah gue dan dyah ngeliat kelakuan mereka yang seru itu. Belum lagi, setelah gue turun dari rides dan berkunjung ke booth photo, ternya ada satu foto yang semua orang di boat berpose semua! Kelewat sadar kamera banget, hehehe. Gue seneng kalau sesama pemain bisa seseru itu. Makasih loh ya kalian, yang gue gak tau namanya!
We and those awesome strangers on a boat!
IDR 35.000 for one printed photo

Hal seru lainnya adalah ketika gue dan dyah main kora-kora. Kami berdua duduk di bagian tengah kapal, sedikit kecewa sebenarnya karena bagian itu yaaaa kurang seru. Tetapi, pemandangan kami yang bikin suasana seru karena di di sisi lain kapal, ada segerombolan laki-laki yang menggunakan monopod untuk selfie ketika permainan dimulai. Selama permainan, gue dan dyah ketawa sambil menahan rasa deg-degan karena diayun-ayun.

Menutup perjalanan di dufan, gue dan dyah kembali naik ontang-anting sambil berusaha mengeringkan tubuh. Gue yang dengan bodohnya lupa bawa celana ganti, harus bisa mengupayakan agar celana itu kering ketika gue pakai pulang. Sayangnya, bukannya tambah kering, gue malah makin kedinginan...dan ya...gue gak bawa jaket! cerdas!
See ya latter, dufan! 


Sekitar jam 5 sore, kami berdua keluar kawasan Dufan menuju halte ancol untuk naik trans jakarta. Rutenya, setelah naik di halte ancol, berhenti di halte Sentral Senen untuk pindah ke halte Senen. Berdasarkan hasil browsing, ada bus transjakarta yang langsung ke Bundaran Senayan dan ke halte Harmoni. Gue jujur berharap bisa dapat bust yg ke Bunsen, tapi karena sudah lelah menunggu, akhirnya kami naik ke arah Harmoni. Sebetulnya, untuk mempersingkat waktu, kita bisa naik bus ke arah harmoni dan turun di halte Gambir 1 dan lanjut berjalan kaki sampai halte Monas, itu kalau masih kuat jalan loh ya. Berhubung sudah lelah, yaa kami berdua pasrah sampai ke halte Harmoni untuk pindah ke koridor 1 tujuan akhir Blok M. You know what, celana gue baru benar-benar kering ketika menggu bus di halte Harmoni.

Kami berdua sampai ke Blok M pukul 7 malam dan sampai rumah masing-masing jam 9 malam. Total 5 jam kami perjalanan pulang. Untuk transportasi, kami hanya menghabiskan 7 ribu rupiah untuk transjakarta. Benar-benar jadi bocah petualang!

Kalau di tanya kapok apa gak jadi bolang ke dufan, gue akan jawab: NOPE! Bahkan gue mau lagi dan harus berangkat lebih pagi lagi biar banyak wahana!

Semoga masih ada kesempatan lagi setelah lebaran untuk main ke dufan. Sepertinya asik nih melepas penat setelah sidang penelitian etnografi di bulan Oktober nanti dengan main ke dufan, mumpung gratis hihihihi.

One of my favorite photo, taken on air!


Ini beberapa poin penting yang harus kamu perhatikan sebelum main ke dufan:

  1.  Pastikan waktu dan rute trans jakarta bagi kalian yang mau ikut nge-bolang kayak gue. Rute untuk berangkat (dari halte blok M): BLOK M - TURUN DI MONAS, PINDAH KORIDOR - NAIK TJ ARAH PULOGADUNG - TURUN DI SENEN - SENEN SENTRAL - ANCOL. Sedangkan untuk pulang (ke arah blok M): ANCOL - TURUN DI SENEN SENTRAL - SENEN, NAIK TJ ARAH HARMONI - TURUN DI HARMONI - BLOK M
  2. Jangan lupa cek harga tiket masuk di website dufan! Kalau jarang main ke dufan dan harga tiket satu hari lebih murah dari annual pass, mending beli tiket satu hari aja. Kalau kondisinya seperti gue, mending beli annual pass.
  3. Kalau memilih tiket annual pass, jangan lupa bawa ballpen atau pensil. Lebih baik urus pembuatan kartu saat jam makan siang (12.30), karena antriannya sudah lebih baik. 
  4. Untuk rides yang mulai jam 1 seperti Ice Age, lebih baik mulai antri dari jam 12 lewat supaya gak terlalu lama menunggu.
  5. Bawa pakaian ganti: baju+celana+pakaian dalam+handuk! dan bawa kantung plastik.
  6. Pastikan bawa tas yang waterproof  kalau mau main di wahana yang mengandung air (niagara dan arung jeram). 
  7. Jangan membawa jas hujan kalau tujuan pemakaiannya di wahana berair! Kalau gak mau basah, mendingan gak usah main wahana macam itu. 
  8. Dress properly! Kalau tujuan main ke dufan untuk benar-benar main, pakaian yang nyaman itu mempengaruhi kenikmatan bermain. 

Sunday, May 31, 2015

Not His Story: From The Heart of Japan


Ohayou!

Maafkan minimnya komitmen saya dalam membagi cerita di halaman blog ini. Percaya-lah, semakin mendekati UAS, semakin saya malas untuk menulis di sini...karena terlalu banyak makalah yang harus dibuat demi menyelesaikan kuliah 4 tahun! 

Gak terasa hari ini adalah hari terakhir di bulan Mei..yang artinya besok sudah masuk ke tengah tahun 2015 yang baik ini. Juni selalu jadi bulan favorite gue untuk beragam hal, salah satunya adalah liburan panjang. Meskipun tahun ini, liburan panjang akan diisi dengan mempersiapkan proposal untuk Pelatihan Etnografi ke Desa Aweh, Rangkas Bitung, Banten. Well, setidaknya ada kegiatan yang jelas di liburan nanti sambil menikmati puasa Ramadhan. Wew...sebentar lagi puasa...waktunya membayar puasa yang bolong tahun lalu!
Marvel Black Top by Uniqlo, Midi Skirt by Cotton On, Two Tone Slip-in Shoes by Zalora, Sling Bag by Buccheri

Wearin a skirt? Not a big deal!

Di akhir bulan ini, gue menghabiskan waktu di sebuah mall baru dengan konsep yang rasanya belum pernah ditemukan di Indonesia. Yap! I visited AEON MALL BSD CITY sejak grand opening-nya kemarin. Kalau diminta 3 kata untuk menggambarkan kunjungan gue: RAMAI, GEDE, dan JEPANG! Wajar kalau gue menyebut Jepang untuk menggambarkan mall baru ini, karena mall ini memang 'buatan' Jepang! AEON sendiri adalah retail dari Jepang yang sedang melebarkan sayapnya di berbagai negara, salah satunya adalah Indonesia. Mall ini super duper gede dan butuh kaki yang kuat buat jalan-jalan, terdiri dari 4 lantai yang dibedakan berdasarkan segmennya.

Di lantai GF, isinya itu ada AEON Supermarket, berbagai restoran yang tidak ramah dengan budget saya (alias mahal dan berkualitas tentunya), dan tempat makan ramah budget yang terletak persis di depan supermarketnya. Nah, favorite gue adalah tempat makan di depan supermarketnya. Why? Karena ada berbagai jenis makanan, mulai dari makanan Jepang sampai Timur Tengah dengan harga yang terjangkau! Tempat makan ini terdiri dari beberapa counter sesuai dengan jenis makanannya dan tiap counter ada kasirnya sendiri. Oh ya, makanan disini sepertinya memang ditujukan untuk take away dan menariknya, sendok, garpu, dan sumpit dikenakan charge sebesar Rp 500,00. Pasti ada yang kesel sih..masa iya peralatan makan aja harus bayar! Tapi menurut gue, hal ini bagus untuk meningkatkan kesadaran buat bawa perlengkapan makan sendiri dan wajar aja karena pada dasarnya makanan tersebut untuk dibawa pulang. Dua hari mengunjungi AEON Mall (iya tau, gue kelewat niat!), lokasi tempat makan di daerah tersebut selalu ramai pengunjung. Sayangnya, banyak pengunjung yang gak sadar akan kebersihan dan 'manja' karena berharap ada mas-mas yang bisa bersihin meja. Mungkin harus diberikan tulisan di setiap meja sebagai pengingat untuk lebih mandiri kali ya? (Just like in IKEA, meskipun masih ada aja yang males). Untuk tempat makan AEON ini, gue bisa memberikan nilai 3.5 out of 5. Oh ya! Di lantai ini, terdapat juga cafe-cafe seperti Starbucks (dengan interior yang simpel tapi keren!), ada juga Chatime, Beard Papa, dan Cold Stone. Selama dua hari berkunjung, berhubung mall ini rame banget, gue banyak menghabiskan waktu di Starbucks sambil nge-charge dan nugas. Sayangnya, koneksi wi-fi dan sinyal handphone kacau balau di Starbucks dan keseluruhan mall. Syedih...berasa masuk goa rame-rame :(

MURAH MERIAH!!! <3
TOO MUCH CUTENESS!! Pikachu in a line!
Starbucks on the afternoon, at AEON Mall BSD City

I love the wall!

Lantai selanjutnya adalah lantai 1. Kebetulan gue tidak terlalu banyak men-explore lantai ini karena isinya beauty and fashion. Nantinya, di lantai ini akan dibuka H&M dan Uniqlo, YEAY! Ada juga Giordano, dan beberapa toko pakaian lainnya.

Di lantai 2, ada AEON Department Store yang masih nyambung dengan Dept. Store yang ada di lantai 1. Tapi, bagian department store di lantai ini yang jadi favorite karena ketika gue masuk bagian depannya, langsung ada barang-barang Doraemon dan Pokemon! Gils!! Suka banget parah! Di bagian dalamnya lagi, ada tempat bermain untuk anak-anak yang di sampingnya di jual dessert dari MINI STOP! Di counter tersebut, dijual ice cream cone matcha yang murah meriah, Rp 8000 untuk ukuran reguler dan Rp 10.000 untuk ukuran large!. Dessert ini juga ada di lantai GF, tapi karena di lantai bawah itu tempatnya selalu rame dan rasanya gak worth it untuk ngantri lama banget demi beli es krim Rp 10.000, makannya gue sangat menyarankan dan lebih suka belinya di lantai 2. Oh ya, di lantai ini (di luar Department Store), ada toko-toko untuk anak-anak dan toko menjual pernak-pernik. Daiso jadi salah satu tujuan utama gue. Sebenarnya gue pernah dengan bahwa toko tersebut sudah dapat ditemukan di sejumlah mall di Jakarta, tapi rasanya kurang Jepang aja gitu kalau gak mengunjungi toko tersebut di Mall asli Jepang itu, hehehe. Menurut gue pribadi, barang-barang di Daiso mengingatkan gue pada toko serba Rp 5000.00 yang pernah tenar di Jakarta beberapa tahun yang lalu. Tapi karena barang-barang di Daiso itu asli dari Jepang, makannya cukup menarik untuk dikunjungi dan untuk berbelanja. Semua benda di toko ini dihargai Rp 25.000. Mulai dari kipas, stationary, sampai peralatan makan. Saran gue, kalau mau belanja di toko ini, ada baiknya membeli barang-barang yang memang gak ada di Indonesia, misalnya kipas plastik dengan design khas-Jepang atau lampion khas Jepang, atau stationary seperti kertas surat. 

Hey Mickey!
matcha!!

Untuk lantai 3 dan Mezanine, gue tidak men-explore terlalu banyak dan terlalu dalam. Temuan gue di lantai 3 adalah Amazon, Potatoo (temporary tattoo that i love!), food court yang bisa jadi alternatif kalau ingin makan yang tidak sepenuh di lantai GF, dan XXI. 

Secara keseluruhan, gue akan memberikan nilai 3 out of 5 untuk mall ini. Nilai tersebut gue berikan mengingat kondisi jaringan internet yang mengganggu selama dua hari kunjungan gue dan jarak yang jauh dari rumah. 

Oh ya, hampir kelupaan...

Jangan lupa untuk membuat membership card dari AEON Retail yang bisa digunakan untuk berbelanja di AEON Supermarket dan AEON Department Store. Kenapa? Karena setiap berbelanja, akan dapat poin dan bisa memperoleh banyak kemudahan di kemudian hari :)

Well, have fun on the latest mall in suburb! 


Friday, April 24, 2015

Not His Story: Ojek and Taxi in One Touch!

Kemudahan teknologi makin menyentuk unsur-unsur terdekat dengan kehidupan manusia, termasuk dalam urusan transportasi. Sekitar 5 tahun terakhir, penggunaan internet untuk memesan transportasi didominasi oleh transportasi udara dan sejumlah mode transportasi yang bisa membawa kita ke lokasi yang terbilang jauh. Tapi belakangan ini, sejumlah applikasi yang dapat diakses melalui smartphone untuk memesan kendaraan atau mengecek jadwal perjalanan semakin banyak sehingga mempermudah para penggunanya. 

Hari ini, saya iseng-iseng mencoba dua aplikasi untuk memesan transportasi umum yaitu ojek dan taksi. Tujuannya sih karena saya memiliki kebutuhan untuk pergi ke suatu tempat tetapi tidak ada kendaraan pribadi yang bisa digunakan. Biasanya, saya mengandalkan telefon untuk booking taksi jika harus pergi ke lokasi yang akses transportasi umum-nya (angkot, bus, maupun kereta) terbilang cukup tricky. Bermodalkan sejumlah review pengguna applikasi transportasi terkait, saya menjajaki applikasi tersebut.

1. Bluebird Application
Si taksi biru ini sudah jadi langganan sejak lama dan saya menaruh kepercayaan pada brand ini untuk mengantarkan saya ke lokasi yang dituju. Biasanya, untuk bisa mendapatkan taksi biru ini saya memanfaatkan call center mereka atau mencari taksi yang memang sedang lewat (dan sedang kosong). Tetapi saya akui, menghubungi call center butuh upaya tersendiri terutama di jam-jam padat (berangkat dan pulang kantor) karena seringkali tidak ada tanggapan atau tidak ada pengemudi yang memberikan respon atas order. Dulu applikasi ini sempat saya download di Blackberry namun sering mengalami kegagalan, jadi saya pasrahkan saja. Jujur, saya seringkali pesimis dengan applikasi dari perusahaan Indonesia karena punya stereotype bahwa applikasi macam itu kurang canggih atau kurang ter-maintain. Tetapi pandangan itu dipecahkan hari ini!

Ceritanya saya ingin datang lebih awal ke lokasi tujuan (Jl. Kebayoran Lama Raya) karena ada wawancara program magang yang harus saya datangi tetapi saya belum dapat bayangan bagaimana perjalanan ke sana, apakah macet atau ada pengalihan jalan, dan sebagainya. Jadi saya melakukan order via applikasi di iPhone saya. Registrasi juga terbilang mudah, karena hanya perlu data diri seperti nama, nomor hp, dan email untuk kemudian memasukkan kode verifikasi yang dikirim via e-mail. Setelah itu, kita bisa menyimpan sejumlah alamat untuk lokasi pemesanan taksi. Saran saya, ada baiknya menggunakan wifi dalam menentukan lokasi penjemputan, karena biasanya lokasi akan lebih tepat. Pastikan GPS handphone dalam keadaan aktif sehingga bisa membantu mendeteksi lokasi pengguna. 

Setelah menentukan lokasi, kita bisa juga menentukan waktu penjemputan. Kebetulan saya memesan pada pukul 10.30 untuk penjemputan jam 13.50 dan setelah pemesanan, status saya in queue alias dalam proses. Baru sekitar jam 12.15 saya mendapat notifikasi tentang kode pemesanan, nomor taksi, dan nama supir taksi yang akan menjemput saja. Menarik! Dan seperti biasa, taksi biru ini selalu datang lebih awal, jadi yaaa si bapak supir terpaksa menunggu saya dandan terlebih dahulu hehehe.

Oh ya, dari hasil tanya-tanya dengan bapak supir, rupanya dia baru tahu kalau ada applikasi untuk smartphone tersebut. Ia juga menyarankan, lebih baik menggunakan applikasi atau men-stop taksi ketimbang menghubungi call center

Secara garis besar, applikasi untuk taksi ini boleh juga. Karena setelah baca beberapa review tentang sejumlah applikasi untuk order taksi, si biru ini rupanya tidak bekerja sama secara resmi dengan applikasi seperti Grab Taxi. Kalau ada taksi biru ini di grab taxi, itu berarti si supir-nya yang 'nakal'. Meskipun yaaaa kan mencari rezeki...

Saya beri 4 out of 5 untuk applikasi dan jasa taksi tersebut.

2. Go-Jek
Ceritanya, kemarin ada dua orang teman di Path yang share foto terkait dengan memanfaatkan go-jek. Yang pertama memanfaatkan fasilitas ojek ini untuk mengambil barang, sedangkan teman saya yang lain memanfaatkannya untuk membeli makanan. Karena penasaran, saya coba download applikasi Go-Jek di smartphone saya. Tahap registrasi juga mudah banget! Hanya butuh nama, nomor hp, e-mail, dan password yang akan saya gunakan. Setelah itu, kita sudah bisa login dengan e-mail dan password yang kita pilih. Nah, kemudian kita ditawarkan 4 jasa: kurir, transportasi, go-food, dan shopping. Untuk kali ini, saya mencoba jasa transportasi dari Kebayoran Lama Raya ke Jl. Sungai Sambas.

Uji coba saya untuk go-jek sebetulnya karena saya gak berhasil menemukan taksi ditambah agak malas untuk berjalan mencari, hehe. Jadi saya rasa itu waktu yang tepat untuk mencoba jasa tersebut. 

Untuk jasa transportasi, saya cukup menentukan lokasi penjemputan dan lokasi tujuan. Karena bekerja sama dengan google map, saya lebih merasa nyaman karena untuk wilayah Jakarta sendiri, google map sudah bisa diandalkan. Untuk mempermudah, dalam penentuan lokasi penjemputan, applikasi go-jek menyediakan kolom untuk menambahkan keterangan terkait lokasi. Saya manfaatkan kolom tersebut untuk memberikan deskripsi ttg saya, agar lebih mudah. Menariknya, ada estimasi waktu kedatangan si abang ojek, jadi kita bisa memperkirakan berapa lama sampai kita bisa naik ojek menuju lokasi tujuan. Tidak hanya itu, ada detail tentang pengendara motor, bahkan kita bisa menghubungi via telfon atau sms kepada pengendara tersebut. Benar-benar memudahkan saya yang suka khawatir hehehe :D. Fitur itu juga bagus untuk mengabarkan orang-orang terdekat terkait transportasi yang kita gunakan. Dalam kasus saya misalnya, saya bisa kirim nama pengendara ke orang tua untuk pegangan mereka. 

Selama perjalanan saya merasa aman karena diberikan fasilitas helm, meski tanpa masker dan penutup kepala yang katanya merupakan bagian dari fasilitas go-jek. Tapi bagi saya, helm saja cukup kok. Si abang ojek yang bernama Pak Tubagus mengendarai motor dengan baik sehingga saya gak ngeri kalau ada di jalan ramai. Pak Tubagus juga ramah dan menjawab dengan baik ketika saya menanyakan soal gojek padanyaa. 

Untuk pembayaran, saya tidak mengeluarkan uang SEPESERPUN! Kok bisa? Iya, karena saya memaskkan kode yang di bagikan oleh salah seorang pengguna go-jek di blog-nya ketika ia menuliskan review. Kode tersebut jika dimasukkan oleh orang lain, maka pemberi kode akan memperoleh saldo 50.000IDR pada 'dompet go-jek' nya ketika orang lain itu melakukan booking go-jek. Kita yang memasukkan kode tersebut juga memperoleh saldo 50.000IDR loh! Maka dari itu saya gak bayar. Perjalanan dari Kebayoran Lama-Melawai menghabiskan biaya 25.000IDR yang langsung terpotong dari saldo kita. Menarik kan?

In case ada yang membutuhkan, bisa pakai kode saya niih: 542607383 lumayan banget, kalian bisa dapet saldo 50.000 dan saya juga dapet saldo sejumlah yang sama jika kalian melakukan booking :)

Saya beri 4.5 out of 5 untuk layanan dan applikasi go-jek.


Well, semoga informasinya bermanfaat. Lumayan banget bisa booking transportasi via smartphone...hemat pulsa telfon :D

Weekly Obsession

AVENGERS AGE OF ULTRON!!

Akhirnya bisa nonton sekuel kedua dari kelompok superhero paling kece ini. Selain karena cast-nya yang memang menarik, ceritanya juga menarik karena menggambarkan banyak hal tentang apa yang ada dibalik layar, seperti gimana Korea Selatan punya teknologi yang udah bisa disetarakan dengan Amerika, lalu bagaimana manusia hidup dengan upaya untuk mencapai keinginannya tapi tanpa memikirkan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang, dan sebagainya. Sangat-sangat wajib untuk ditonton! Saya sendiri siap nonton untuk kedua kalinya di studio 4DX3D hehehe :p 

Monday, August 11, 2014

Not His Story: Having a Blast in South Sentul

Located in Bogor, West Java, Indonesia, Sentul has been the new place for people who live in Jakarta to have some fun. People know this place probably because there's a race circuit in that location. Well, i'm not going to tell you about my time visiting that circuit (in fact, i haven't been there). Some of my friends already visited a theme park named JUNGLELAND, located in South Sentul, which became famous because it almost look like Universal Studios in Singapore. And they said, beside Jungleland, I also need to visit a floating restaurant named Ah-Poong which located next to South Sentul Exit.

And here's my review
Famous USS-Look-alike Globe

Lately, i've been close to my cousins from my dad's side, probably because we're live closely and born in such a close year (93-94-96). And don't forget, the social media bring us closer. So, on Ied Mubarak's 2nd day, we decided to visit Jungleland and Ah-poong on Friday, August 8th. Then, i visited Jungleland's website to see the admission ticket price and promo. More than lucky, i found out that BCA FLAZZ will give the owner of the card 35% off on peak season& weekend, and 45% off on weekdays. Since the August 8th is still on the peak season, so we only got 35%. The normal ticket is 200.000IDR each and because of the discount, we only paid for 130.000IDR each. That promo only valid for 6 ticket in one FLAZZ card. Not only got the discount, we also got 20% off voucher for THE JUNGLE (water park) and free admission to JUNGLE FEST. 

The gate open at 10.00AM, and we're too early for that. We arrived at 9.00AM (only took 1 hour from Lebak Bulus to Sentul! wew!!), so we walked around and found an open cafe and decided to have kind of breakfast. Me and my cousin, Odi, bought green tea (16.000IDR/glass, pricey..i know), Dyah bought a french fries with cheese and Priska bought Oreo Milkshake.At least we have a place to chit chat and took pictures with my monopod. At 10.00AM we walked to the ticket box and bought 4 tickets (130.000IDRx4=520.000IDR with FLAZZ BCA). When you enter the gate, your ticket (i do love the ticket!)will be scanned and you'll meet some photographers. They'll took the picture of you and give you a ticket. You can exchange the ticket with your photo, but you have to pay for it (90.000IDR for small picture, 100.000 for bigger picture. You can also make a key-chain with your photo or buy the CD of all of your photos in Jungleland for 300.000IDR...too pricey!!). Didn't want to loose a moment, I asked the photographer to take the picture of us using my Fujifilm Instax 8s, the result wasn't disappointed.

Instax Version

The park's photograper's version

The first thing on my mind was: where should I go?

the sign, for me isn't too helpful. I still get confused because there're a lot of empty lot in this place. I suggest you to go to the right side after you entered the gate. Then, you can enjoy some adrenaline-junkie-attraction on the CARNIVALIA section. In this place, you can found a haunted house named 'RUMAH JELANGKUNG' , DISK'O ( a spinning disc, which i love), DISCOVERY ( spinning pendulum, I would love to play with this attraction, but i just can't imagine it), AIR RACE (was in maintenance when I was there), BUMPER CAR, FERRIS WHEEL (love the view..but I prefer the FW on DUFAN), and DINO WORLD (the dino seems alive, but not really interesting. I believe they can do better). At that time, i didn't visit CARNIVALIA first, me and my cousin decided to visit TROPICALIA and try CURAM JERAM. Well, on CARNIVALIA, i tried DISK'O, BUMPER CAR, DINO WORLD, and FERRIS WHEEL (for two times!). On friday, the moeslim man could do Friday Pray on a Musholla, next to RUMAH JELANGKUNG (they'll announce it! Don't worry to miss it).

Ferris Wheel Selfie! EPIC!

Well, i pretty had good time on TROPICALIA. I do love the HARVEST TIME and AYUN AYUN. Those attraction help  me to be dry after a crazy, and my favorite, attraction. TROPICALIA basicly have a lot of kids attraction. Next to TROPICALIA is MYSTERIA. Actually, there are A LOT OF COOL ATTRACTION on this place, such as RARAFTINGAN (at that time, the river was receding), MEGA DROP, SNAKE COASTER...but all of them was still on maintenance huhuhu :"(. But, to add a lil mystery sparks, you can play the BOAT BLASTER! I highly suggest to play on that attraction at around 3PM because you'll meet random people to play with. It was great! And highly recommended. If you don't want to get wet..DO NOT TRY THIS ATTRACTION, EVER! We played on this attraction for 4 times. At first, was too early so our enemy was just the attraction's team. But on our 2nd to 4th time, we actually had a battle with other visitor and I got really really wet! They also sell a raincoat for 15.000IDR, but c'mon....!!
Ayun Ayun, edited using VSCOCAM & Afterlight on iOS

Ferris Wheel, edited using VSCOCAM & Afterlight on iOS


For lunch, you can go to 3 different resto in Jungleland. For Indonesian food, you can try the restaurant neer the CARNIVALIA. I bought Soto Mie for 35.000IDR and ES CAMPUR for 20.000IDR. The order method in this place is quite unique. Entering the food hall, you will get a card. Then, the food counter will give you a stamp. You eat the food first, and pay later by showing the card to the cashier. 
the food yard card

Ketoprak



We finished our fun time on Jungleland at 4PM. That theme park was pretty hot because there're not a lot of tree. Here's some suggestion for you if you want to visit JUNGLELAND
  • Use sunscreen
  • Bring another clothes (top, bottom, underwear) and towel (the mini). And also a plastic bag
  • You still be able to bring your own food&drink, just make sure you put it on tupperware
  • dress properly...don't dress up like you're going to the mall..and i mean it (forget the heavy make up, dear lady)
  • If you decided to take public transportation, you can try APTB SENTUL-BLOK M
  • Bring your hat
  • Don't forget your camera. eventhough  you'll forget to take some cool pics, but please don't forget to take a selfie of you and update on your social media platform :p
Okay, after JUNGLELAND, we went to AH-POONG, a floating restaurant. The place was great and love the ambience. The restaurant is developed by EAT and EAT, so you need to buy a card. But don't worry, if the first money (when you buy the card) isn't enough, you can add more then. And when you're done, you can refund the money. 

I ate Wonton Noodle Combination (with chicken and duck) for 33.000IDR and mineral water for 6000IDR. Then I also tried the famous snow ice (watermelon&lychee ice) for 25.000IDR.
Wonton Noodle Combination

The Snow Ice

Don't forget the instax photo!


Behind the restaurant, you can have an experience to enjoy canoe ride for free! If you're generous, you can give some money to the boat man. Unfortunately, i didn't take that chance because it's too late and we're already tired. The river sounds make your dining experience feels priceless.

Well, I guess that's all of my experience on South Sentul. Before i say 'see ya', here's the direction to both place
  • AH-POONG: go to JAGORAWI highway to Bogor and take the 'SENTUL SELATAN' exit. Go left, on the roundabout go to right. The restaurant located in front of ANDALUSIA MOSQUE.
  • JUNGLELAND: go to JAGORAWI highway to Bogor and take the 'SENTUL SELATAN' exit. Go left and follow the Jungleland direction (the sign is very clear! and you can follow it)




Friday, August 2, 2013

Fashion Addiction: My Best Buy

Size doesnt matter
My favorite Style for this month


I have plus size body. I have to wear at least size 16 for top and pants. It's kinda hard to get those on local shop. I have to visit big shop to get all the clothes that I need and I should face the reality that not every kind of clothes has size 16 and above.

Here are the list of my favorite shop and I totally recommend for everyone who has plus size to visit these store:

1. Forever 21 : I love this shop SO MUCH! Eventhough not all of their collection has my size, but i love to visit this store for the atmosphere. Beside the clothes, i do adore their jewellery and shoes! The price is pretty friendly. [Pondok Indah Mall 1 and Grand Indonesia]
2. Giordano : This store offer casual outfit. I love the price range and also the color. My favorites: Their cardigan, their color block tee, and their cropped tee! [Pondok Indah Mall 2 ]
3. X to X: It's local brand. The price is quite similar to F21 and Giordano. They offer from 1X to 8X if im not mistaken. [South Skywalk Pondok Indah Mall ]
4. Marks & Spencer: The prices are quite high, but if you're smart enough to come at special moment, you can get basic outfit with great price. I bought 1 basic long sleeve tee for 199.000 and get one for free (same style,) [Pondok Indah Mall 2, Senayan City ]
5. New Look: Great price with great style! My second option, beside F21, to get the outfit with the latest style. Plus size available. My best found: High Waisted Jeans in my size! [Pondok Indah Mall 1, Senayan City ]

My best find from my favorite stores
1. Flowery Shoes from F21 (size 9) : around 320.000IDR
2. Brown Folk Print Top from New Look (Size 16): around 190.000IDR
3. Spring Jelly Sandal from F21 (size 9): around 160.000IDR
4. Navy High Waisted Jeans from New Look: around 320.000IDR
5. Black Basic Top from M&S: 199.000 IDR
6. Dress from XtoX: around 200.000IDR

Note: I can't found any good picture of my find from Giordano